Minggu, 11 Januari 2015

Gagal Usung Presidennya Tapi Gerindra Mau Ikut Tentukan Kapolri Seperti Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman yang akan pensiun. Banyak pihak mengkritik pilihan Jokowi kali ini. Pasalnya, nama Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu jenderal yang memiliki rekening gendut.
Partai Gerindra yang gagal mengusung presidennya dalam Pilpres 2014 ingin ikut menentukan Kapolri seperti hak yang dimiliki oleh seorang presiden.
Lewat akun Twitternya, Partai Gerindra mengkritik Jokowi yang tidak melibatkan KPK dan PPATK dalam memilih calon Kapolri.
"Untuk menteri saja ada proses seleksi melalui KPK dan PPATK. Tapi pejabat setingkat Kapolri dan Jaksa Agung, KPK dan PPATK tidak dilibatkan, itu diskriminatif namanya," tulis akun @Gerindra.
Menurut akun Gerindra tersebut, kandidat Kapolri harus memiliki rekam jejak yang bersih. Gerindra menyarankan Presiden Jokowi tidak terburu-buru mengusulkan nama calon Kapolri ke DPR.
"Karena Kapolri Jenderal Sutarman baru akan pensiun Oktober 2015," tulis Gerindra.
Nama Budi Gunawan hangat dibicarakan setelah surat rekomendasi calon Kapolri pengganti Sutarman yang ditandatangani Presiden Jokowi beredar di kalangan wartawan. Surat bernomor R-01/Pres/01/2015 itu ditandangani langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Januari.
Dalam surat itu, Presiden Jokowi mengusulkan pengangkatan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri menggantikan posisi Jenderal Pol Sutarman yang sudah menjabat selama satu tahun tiga bulan.
Presiden Jokowi menilai Budi Gunawan cakap bekerja serta memenuhi syarat untuk mengisi posisi Kapolri. Saat ini, Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri.
Presiden pun mengatakan usulan Budi Gunawan sebagai Kapolri sudah sesuai prosedur. Presiden mengatakan, nama Budi Gunawan mencuat sebagai calon Kapolri atas usulan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Meski banyak yang kontra dengan putusan itu, namun banyak juga pihak yang mendukung pilihan Presiden Jokowi tersebut.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar