Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut dalam kunjungan kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kunjungan
kerja itu, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerjasama antara
Pemprov DKI dan NTT.
Penandatanganan MoU antara Pemprov DKI dan
NTT dilakukan di rumah jabatan gubernur NTT di Jalan Eltari, Kupang,
Sabtu (20/12/2014). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Gubernur DKI
Ahok dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Keduanya menyepakati kerjasama
di bidang peternakan.
Selain dengan DKI Jakarta, penandatanganan
kerjasama juga dilakukan antara Pemprov Jateng dengan Pemprov NTT.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Keduanya menyepakati kerjasama di bidang perikanan.
Penandatanganan kedua kerjasama itu dilakukan sebelum dilakukannya upacara HUT ke 56 NTT.
"Hadir
juga Gubernur DKI Jakarta, dulu bapak punya wakil. Hadir pula Gubernur
Jawa Tengah, Bapak Ganjar, kehadiran keduanya untuk pendatanganan
kerjasama. Pertama adalah dengan DKI Jakarta di bidang ternak yang dulu
dirintis bapak presiden. Sedangkan dengan Gubernur Jateng akan kerjasama
di bidang perikanan. Mudah-mudahan kerjasama ini akan segera
ditindaklanjuti," ujar Frans dalam sambutannya.
"Saya harapkan setelah kerja
sama dengan DKI Jakarta ini produksi ternak NTT meningkat drastis," kata
Jokowi saat memberikan sambutan di NTT, Sabtu (20/12/2014).
Jokowi mengapresiasi penandatanganan kerja sama antar
ketiga pemerintah provinsi tersebut. Selama menjadi gubernur, Jokowi
mengakui kebutuhan daging di Jakarta sangat besar dan kerap mengalami
kekurangan.
"Kalau bisa seluruh provinsi di Indonesia saling suplai hasil produksi.
Sehingga daerah bisa berlomba-lomba meningkatkan produksi," kata Jokowi.
"Saya katakan kalau bisa jangan sampai impor, NTT
masih punya. Kalau suplainya semua dari NTT maka perekonomian kedua
provinsi akan sama baiknya," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa
bentuk kerja sama seperti itu nanti akan diterapkan untuk seluruh
provinsi. "Begitu juga dengan Jawa Tengah dalam bentuk kerja sama
perikanan," pungkasnya.
Untuk implementasi dari MoU itu, Presiden akan menugaskan secara khusus
menteri yang memiliki tupoksi mengurus ternak mengawal dan mewujudkan
kerjasama itu.
Presiden Jokowi menyebut hasil survei dan
analisis tim teknis kedua provinsi dan laporan Gubernur Frans Lebu Raya
potensi ternak sapi di NTT cukup potensial untuk dimanfaatkan dalam
pemenuhan kebutuhan akan daging sapi di Indonesia umumnya dan khususnya
DKI Jakarta.
Di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) misalnya, kata Presiden
menyebut laporan itu, hingga pertengahan September 2014 telah mengirim
8.225 ekor dari total kuota sekitar 11.600 ekor yang ada atau menjadi
kabupaten yang terbanyak mengirim ternak ke Pulau Jawa.
"Dengan demikian, katanya masih tersisakan 2.875 yang belum
terkirim. Mudah-mudahan hingga akhir tahun, bisa memenuhi total kuota
yang ditetapkan," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, urutan kuota terbanyak kedua adalah Kabupaten Kupang sebanyak 10.500 ekor.
Sementara realisasi pengirimannya hanya terpaut dengan TTS dua ekor
yakni 8.723. Disusul, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan total
kuota 7.500 ekor. Realisasi pengiriman sapi oleh kabupaten ini sudah 100
persen.
Sementara kabupaten yang memiliki kuota pengiriman antara 3.000 ekor
hingga 4.750 ekor yakni Kabupaten Belu (4.750 ekor), Malaka (4.600
ekor), Sumba Timur (4.000 ekor), dan Rote Ndao (3.000 ekor). Realiasi
pengiriman untuk Belu sebanyak 3.300 ekor, Malaka 2.935 ekor, Sumba
Timur 3.816 ekor, dan Rote Ndao 1.176 ekor.
Ia menambahkan, ada empat kabupaten yang tidak ada penetapan kuota
pengiriman sapi yakni Lembata, Flores Timur, Alor, dan Sumba Barat. Hal
ini karena ternak sapi di kabupaten ini jumlah terbatas, dan untuk
memenuhi kebutuhan dalam kabupaten saja terpaksa didatangkan dari
kabupaten tetangga.
Dia mengemukakan, sedangkan kabupaten yang memiliki kuota namun sama
sekali belum melakukan pengiriman yakni Sikka (500 ekor), Ende (1.500
ekor), Manggarai (1.800 ekor), Manggarai Timur (500 ekor), Sumba Barat
Daya (100 ekor), Sumba Tengah (400 ekor), dan Sabu Raijua (150 ekor).
"Khusus kabupaten di Flores, hanya dua kabupaten yang melakukan
pengiriman yakni Nagekoe sebanyak 1.114 ekor dari kuota 1,700 ekor, dan
Manggarai Barat 465 ekor dari kuota 600 ekor," urainya.
Untuk tahun 2014, NTT memiliki kuota pengiriman sapi sebanyak 55.000
ekor. Hingga pertengahan September, realisasi pengiriman sudah sebanyak
38.054 ekor.
Usai menghadiri HUT NTT ke-56 dan menandatanganan kesepakatan
kerjasama antara tiga gubernur itu, Presiden Jokowi didampingi isteri Hj
Iriani Jokowi dan rombongan terbang menggunakan helikopter ke
perbatasan Indonesia--Timor Leste tepatnya gerbang utama Motaain untuk
menemui warga perbatasan di Kabupaten Belu.
Setelah itu akan kembali ke Kabupaten Kupang untuk meresmikan
dimulainya pembangunan Waduk Raknamo dan meresmikan RSU Siloam serta
menemui para nelayan di TPI Kupang, sebelum kembali ke Jakarta melalui Yogyakarta. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar