Dalam sidang kabinet paripurna keempat ini, ada yang berbeda dari
sebelumnya. Terlihat mobil pengacak sinyal (jammer) di parkir menghadap
kantor presiden langsung.
Menurut Sekretaris Kabinet Andi
Widjajanto, hal itu untuk standar pengamanan informasi yang disampaikan
dalam sidang kabinet tersebut.
"Ya standar pengamanan sidang
kabinet supaya tidak ada informasi-informasi yang sensitif keluar, kami
dijammed," ungkap Andi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Menurut
Andi, mobil jammer itu merupakan protap yang sejak dulu ada. Namun
dirinya tidak mengetahui bagaimana proses jammer tersebut dilakukan.
Sebab, hal itu kewenangan Paspampres.
"Ya itu protap yang selama
ini sudah ada, secara teknis saya tidak tahu bagaimana jammer diarahkan,
tapi selalu ada protap bahwa pengamanan informasi menjadi prioritas,"
ujarnya.
Ketika disinggung mengenai kebocoran informasi, Andi
mengaku belum ada. Mobil jammer kali ini hanya untuk menjaga kebocoran
informasi selama sidang kabinet paripurna.
Sebelumnya, Presiden
Jokowi memimpin langsung sidang kabinet paripurna keempat ini di
kantornya. Jokowi ditemani wakilnya, Jusuf Kalla, membahas sejumlah
permasalahan penting seperti stok BBM dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) dan APBNP 2015 serta finalisasi RPJMN 2015-2019.
Turut hadir Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Kabin Marciano Norman, dan semua menteri kabinet kerja.
Mobil
jammer yang terparkir berwarna hitam dengan di atasnya ditaruh alat
pengejammer. Hal itu tidak biasa nampak, seperti sidang kabinet
sebelumnya maupun pada pemerintahan era SBY. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar