Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di kantor PP Muhammadiyah di Jalan Menteng
Raya, Jakarta Pusat. Sesaat setelah sampai, ia langsung disambut oleh
Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono dan Kasdam Jaya Brigjen TNI
Teddy Lhaksamana.
Menurut pantauan, Rabu (24/12/2014), Jokowi
tiba sekitar pukul 9:30 WIB.
Ia didampingi oleh Mensesneg Pratikno,
Seskab Andi Widjajanto serta Danpaspampres Mayjen Andikha Perkasa. Tanpa
memberikan komentar, ia langsung menuju lantai 2 untuk melakukan
pertemuan tertutup dengan petinggi Muhammadiyah.
Tak tampak kehadiran Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin untuk menyambut kedatangan Jokowi di lobi kantor tersebut.
Kedatangan presiden ketujuh itu salah satunya untuk berdiskusi terkait hukuman mati bagi terpidana narkoba.
Ketua
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Malik Fajar menyatakan, Muhammadiyah
mendukung penuh kebijakan Jokowi menolak grasi hukuman mati terpidana
narkoba. Menurutnya, narkoba sangat berdampak negatif terutama bagi
generasi bangsa yang akan datang.
"Muhammadiyah mendukung
sepenuhnya hukuman mati terhadap kejahatan narkoba," kata Malik di
Kantor PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya no 62, Jakarta Pusat, Rabu
(24/12/2014).
"Pertimbangannya banyak. Terutama tentang generasi yang akan datang. Itu bukan lagi cerita, tapi fakta," lanjutnya.
Pertemuan
Jokowi dengan sejumlah pejabat Muhammadiyah berlangsung tertutup. Hanya
saja dalam pertemuan tersebut tak terlihat Ketua Umum PP Muhammadiyah,
Din Syamsuddin.
"Pak Din sedang ada di Klaten, ada kegiatan," jelas Malik.
Hukuman
mati bagi terpidana narkoba terutama warga negara asing, diyakini
Jokowi tidak akan mempengaruhi proses pembebasan WNI yang terancam
hukuman mati di luar negeri. Menurut suami Iriana itu, hal tersebut
merupakan urusan yang berbeda.
"Enggak, itu urusan yang berbeda lah. Urusan berbeda. Kamu (wartawan) harus ngerti ya," ujar Jokowi.
[detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar