Selasa, 25 November 2014

Siapapun Presidennya BBM Harus Naik Tahun Ini!

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM jauh lebih mudah dibandingkan main PlayStation (PS). Sebab, pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyiapkan anggaran kompensasi sebesar Rp 10 triliun.
"Sebelum pemerintahan SBY turun, BBM memang harus naik tahun ini. Siapapun Presidennya apakah masih di era SBY atau Jokowi," ucap Chatib di Pasific Place, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Chatib menyebut, kenaikan harga BBM bersubsidi sudah diatur dan dibuat fleksibel karena tak perlu lagi meminta izin ke DPR. Selain itu, dalam Undang-undang (UU) APBN-P 2014 apabila terjadi defisit, maka pemerintah boleh menggunakan SAL (Saldo Anggaran Lebih) dan menerbitkan surat utang.
"Kenaikan harga BBM nggak perlu persetujuan DPR, lalu kita juga sudah mengalokasikan dana kompensasi di APBN-P 2014 sebesar Rp 5 triliun dan Rp 5 triliun di 2015. Jadi nggak perlu ke DPR lagi. Jadi di pemerintahan Jokowi lebih fleksibel, bahkan kenaikan harga BBM lebih mudah daripada main PlayStation," tegasnya.
Pemangkasan subsidi BBM, menurut Chatib, layak dilakukan karena alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran. Penikmat BBM subsidi adalah kalangan menengah ke atas.
"Kalau mau support yang miskin, beri anggaran dalam bentuk yang tepat seperti cash transfer. Jadi yang dilakukan pemerintah sudah betul, ngapain uang di bakar," tutupnya.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar