Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Bupati Wonogiri Danar Rahmanto.
Sebanyak 32.700 pohon bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dibagikan kepada warga. Jenis pohon yang dibagikan tersebut antara lain, sengon, mahoni, jati, kenanga, serta buah-buahan yaitu durian dan pete.
Sekitar pukul 10:00 WIB, Jokowi tiba di Desa Tempursari, Wonogiri, Jawa Tengah. Kedatangan Jokowi disambut ratusan penduduk desa yang rela berpanas-panasan demi Jokowi.
Ratusan warga sudah menanti Jokowi di pinggir jalan dan di lokasi acara.
Setibanya Jokowi di lokasi, warga langsung bertepuk tangan melihat orang nomor 1 di Indonesia itu turun dari mobilnya. Jokowi pun membalas dengan senyuman dan melambaikan tangan.
Pada acara sambutan, Gubernur Jawa Tengah mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi dalam acara tersebut.
"Terimakasih bapak presiden, berbahagia sekali Wonogiri dihadiri Bapak Presiden dalam peringatan hari menanam pohon Indonesia," kata Ganjar.
Jawa Barat, Sumut dan Lampung menjadi pemenang lomba penanaman 1 miliar pohon
Gubernur Jawa Barat, Sumut dan Lampung menjadi pemenang lomba penanaman 1 miliar pohon. Ketiganya mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penghargaan yang diberikan pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (HMPI dan BMN) di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (29/11/2014) juga diserahkan untuk tingkat kabupaten dan wali kota.
Pada tingkat kabupaten penghargaan diberikan ke Bupati Minahasa Selatan, Deli Serdang dan Cilacap. Sedangkan untuk tingkat kota diberikan ke Wali Kota Lhokseumawe, Jakarta Utara dan Tangerang Selatan. Penghargaan atas upaya melestarikan lingkungan hidup ini langsung diserahkan oleh Presiden Joko Widodo.
Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional merupakan kegiatan tahunan yang diatur dalam Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia.
Sebagai tindaklanjut dari Keppres tersebut, pada tahun 2008 dilaksanakan Gerakan Penanaman Serentak 100 Juta Pohon dan Gerakan One Man One Tree pada tahun 2009 dengan target 230 juta pohon dan terealisasi sebanyak 250 juta pohon.
Permintaan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi minta mulai tahun depan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia tidak hanya seremonial tapi melibatkan semua orang untuk menanam pohon.
"Jangan lagi seremonial. Mulai tahun depan kita kumpul bersama tidak ada yang duduk-duduk. Yang duduk-duduk, yang nonton...ikut menanam," katanya saat membuka Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Indonesia 2014 di Desa Tempursari, Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (29/11/2014).
Presiden mengatakan akan lebih baik jika semua yang terlibat dalam peringatan menanam pohon bersama-sama.
"Seremoni harus dihentikan. Acara-acara simbolis harus dihentikan, yang penting praktiknya," katanya.
Kepala Negara kemudian memaparkan pengalamannya ketika melakukan pengecekan setahun setelah acara seremonial penanaman pohon.
"Saya periksa lagi banyak yang tidak ada," katanya.
Ia mengingatkan bahwa acara menanam pohon harus menjadi kegiatan nyata dan bukan sekedar proyek penanaman.
"Jangan kejadian seperti itu lagi, nanam itu proyek. Nanam ya ikhlas ingin menghijaukan. Insya Allah kita bertemu tahun depan semuanya menanam," katanya.
"Jangan hanya seremonial, kalau ada dua ribu orang yang hadir siapkan dua ribu lubang!" kata Presiden.
Jokowi mengatakan bila acara menanam pohon yang ditanam hanya 2-3 sebagai simbolis, maka akan menjadi sia-sia. Karena dikhawatirkan pohon itu mati atau tidak tumbuh.
"Kalau ada yang nontonin acara 10 ribu orang, ya siapin 10 ribu orang. Ngapain itu warga nontonin duduk-duduk saja? Mendingan ikut tanam," ucap Jokowi.
Jokowi menantang kepada penyelenggara untuk membuat acara tersebut tahun depan. "Saya lihat tahun depan, kalau memang bisa nya 10 ribu pohon ya bilang 10 ribu pohon. Rakyat mau lihat hasil praktik kita," kata Jokowi.
Lebih jauh Jokowi melarang pemerintah daerah melakukan pengerukan sedimentasi seluruh waduk di Indonesia. Larangan tersebut akan dimulai pada 2015 mendatang.
Ia berdalih pengerukan waduk tidak ada manfaatnya, jika tidak dilakukan upaya penghijauan di daerah hulu atau daerah aliran sungai di atas waduk.
"Endapan sedimen dari atas jumlahnya di waduk Gajah Mungkur jumlahnya 6 juta kubik per tahun. Setiap tahun dikeruk, dikeruk lagi, tidak akan selesai," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, satu-satunya jalan agar tak terjadi sedimentasi, yang di atas waduk harus ditanami pohon. Jika hutan sudah hijau, pohonnya banyak dengan sendirinya lumpur yang mengalir ke waduk akan berkurang.
"Tahun 2015 stop keruk waduk, duitnya diberikan di atas untuk beli pohon biar ditanam," ujarnya.
"Tiap tahun keluarkan uang, itu namanya mroyek. Sampai kapanpun dikeruk, kalau di atas ga ditanem, ya enggak selesai. Ini jangan diterus-teruskan," ujarnya menegaskan.
Jokowi menegaskan keputusan tersebut berlaku untuk semua waduk di Indonesia. "Tanam di atas, kalau tidak ingin kapasitas waduk kita habis," tuturnya.
Jokowi menargetkan dalam 3 tahun ke depan Indonesia akan menjadi negara swasembada pangan. Untuk mendukung program tersebut, kata Jokowi, pemerintah akan membangun 49 waduk baru di seluruh Indonesia.
Peringatan Tahunan
Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon diperingati setiap tahun sejak tujuh tahun lalu.
Tahun ini peringatan mengusung tema "Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan."
Pada acara peringatan secara simbolis Presiden Jokowi menanam pohon jati dan Ny. Iriana menanam pohon durian bersama dengan para pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, duta besar negara sahabat, dan perwakilan organisasi internasional.
Selama acara Presiden juga berdialog dengan lima warga Wonogiri. Kepada setiap warga ia bertanya tentang jenis-jenis pohon tanaman kayu dan buah dan membagikan sepeda.
Perwakilan warga tidak menyangka dapat langsung berdialog dengan Presiden Jokowi dan dialog yang terjadi pun memancing tawa tamu undangan yang lain.
Seorang ibu rumah tangga mengaku bermimpi bertemu Presiden tiga bulan lalu, seorang siswa kelas enam Sekolah Dasar kebingungan menyebutkan nama lima jenis pohon, dan seorang perempuan lanjut usia dengan polosnya memanggil Presiden Jokowi dengan sapaan "mas".
Dalam acara tersebut Presiden Jokowi juga menyerahkan penghargaan kepada gubernur, bupati dan wali kota pemenang lomba penanaman Satu Miliar Pohon 2013 tingkat nasional dan gubernur juara umum pemenang lomba Wana Lestari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar