Foto yang diributkan di sosial media (sosmed) itu dikabarkan dilakukan di sebuah hotel di Jakarta, untuk memuluskan langkah pemenangan Jokow-JK oleh KPU.
Tidak sampai di situ, masih kabar yang diributkan di sosmed tersebut, Husni Kamil Manik juga disebut-sebut adalah adik ipar Jusuf Kalla (JK). Istri mereka disebut bersaudara dari Sumbar.
Pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 70.997.833 suara (53,15 persen) dari rivalnya Prabowo-Hatta 62.576.444 suara (46,85 persen). Total suara sah 133.574.277. Hasil perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 itu dibacakan Ketua KPU Husni Kamil Manik di Gedung KPU Pusat Jakarta, Selasa malam (22/7/2014).
Husni Kamil Manik terkejut dengan beredar foto dirinya yang disebut-sebut dengan tim sukses Jokowi-JK. Husni menerangkan, foto itu memang benar adalah dirinya. Namun bukan dengan timses Jokowi-JK, akan tetapi dengan teman-teman semasa sekolah.
"Subhanallah, kawan2ku menjadi terkenal karena difitnah. Irwan, Said, Anto, Agus dan Bambang. Tamat MAN 1 Medan 1994," kata dia lewat akum twitter, @HusniKamilManik, Rabu (23/7).
Soal tudiangan, Husni disebut memiliki hubungan keluarga dengan Jusuf Kalla (JK), dimana istri mereka bersaudara, Husni juga dengan tegas membantahnya.
"Istri Pak JK berasal dari Kabupaten Tanah Datar Sumbar. Tidak ada hubungan kekeluargaan dengan istri saya yang dari Wonogiri, Jateng," terangnya.
Terima Suap 25 M
Ketua KPU Husni Kamil Manik dikabarkan menerima suap untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.
Kabar ini muncul setelah marak
pemberitaan mengenai beredarnya foto bareng Husni bersama sejumlah orang
yang disebut-sebut kuat tim sukses Jokowi-JK dan punya hubungan kerabat dengan JK.
Kabar Husni menerima sogokan muncul
dalam pesan Black Berry Messenger (BBM) berantai, Rabu (23/7/2014). Tidak
diketahui siapa pembuat pesan. Dalam pesan yang disebar dengan mengklaim
laporan intelijen itu sama sekali tidak tercantum nama seorang pun.
Dalam pesan disebutkan sogokan diterima
Husni beserta timnya dari pengusaha keturunan dan pihak asing yang
afiliasi politiknya sejak awal kepada Jokowi. Sogokan, masih kata pesan
itu, ditransaksikan oleh dua jenderal yang menjadi tim sukses Jokowi-JK.
"Ketua KPU diperiksa aparat BIN dan
sudah mengaku menerima Rp 25 miliar dan data yang ada di KPU diplintir,"
begitu isi lain dari pesan tersebut.
Dalam pesan juga tertulis jika tindakan Husni Kamil ini sebagai kejahatan terstruktur.
"Hasil (Pilpres) yang telah KPU umumkan akan dibatalkan dengan batas waktu yang tidak ditentukan," masih kata pesan tersebut.
Soal isu ini, Ketua Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Husni Kamil Manik membantah telah menerima suap Rp 25 miliar
dari sejumlah pengusaha keturunan untuk memenangkan Joko Widodo sebagai
capres terpilih melalui manipulasi rekapitulasi suara. Husni menegaskan
tuduhan tersebut sebagai fitnah untuk memojokkan dirinya.
"Sama sekali kabar itu tidak benar," kata Husni kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Rabu (23/7/2014) malam. [jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar