Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menjalin komunikasi
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jokowi mengatakan,
komunikasi dijalin untuk melancarkan proses transisi pemerintahan.
"Saya
sudah komunikasi langsung dengan Pak SBY. Beliau sudah sampaikan akan
membuka diri penuh," ujarnya di Balai Kota, Kamis (24/7/2014).
Pria
yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, ia
akan banyak berkonsultasi dengan SBY terkait dinamika pemerintahan.
Mulai dari masalah di kementerian sampai tantangan yang akan dihadapi
pemerintahan ke depan.
Selain konsultasi langsung dengan SBY,
sambung Jokowi, timnya juga berkonsultasi dengan tim yang dibentuk
Presiden RI ke-6 tersebut. "Nanti di pemerintahan SBY juga menyiapkan
tim. Jadi alihnya (pemerintahan) mulus," ucap presiden terpilih yang
akan dilantik 20 Oktober tersebut.
Menurut Jokowi, baik timnya
dan tim SBY baru mempersiapkan segala sesuatu untuk proses transisi
tersebut. Komunikasi intensif baru akan dijalin setelah lebaran.
Jokowi Dilibatkan dalam APBN 2015
Jokowi mengaku turut dilibatkan dalam
pembahasan APBN 2015, meski rancangannya dirumuskan di era pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), atau masa kabinet Indonesia
Bersatu Jilid II.
"Bukan dilibatkan. Pak SBY sudah sampaikan terbuka untuk kita bicara
RAPBN untuk APBN 2015," ungkap Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).
Jokowi berharap kerja sama antara dia dan SBY, dapat memudahkan jalannya
roda pemerintahan kedepan terutama mengenai anggaran. "Tim kita bagi
sndiri, karena nanti di pemerintahan SBY juga disiapkan sama (tim), jadi
alihnya (pemerintah) mulus," imbuh Gubernur DKI Jakarta ini
Meski belum resmi dilantik sebagai presiden, Jokowi mengaku berhak
melakukan perubahan terhadap RAPBN yang telah digagas oleh kabinet SBY.
"Iya bisa, mau mengubah apa? Engga sedetil itu," ungkap dia
Seperti diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan
Iskan menyarankan agar Jokowi segera menghadap SBY untuk membicarakan
masalah anggaran agar APBN 2015 dibuat lebih fleksibel.
"Pak Jokowi tidak akan sempat bersantai-santai menikmati kemenangan,
karena harus langsung menjalankan APBN 2015 yang disusun oleh Pak SBY.
Itu yang harus dilakukan Pak Jokowi," kata Dahlan.
[republika,metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar