Kamis, 24 Juli 2014

Jokowi Minta Masukan Kabinet dari Masyarakat

Presiden Joko Widodo membenarkan apabila pihaknya meminta usulan siapa yang orang yang pantas mengisi kabinetnya, termasuk meminta usulan ke masyarakat melalui sosial media.
"Ya minta masukan kan enggak apa-apa," ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Pria yang kini kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak menjelaskan siapa tim yang ikut menusun maupun yang meminta usulan, termasuk melalui sosial media.
"Sudah enggak perlu tahu. Itu untuk minta usulan, bukan yakin (soal nama-nama yang diusulkan), tapi minta masukan," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam laman Facebook di akun Jokowi Center, dijelaskan bahwa Jokowi-Jusuf Kalla meminta partisipasi rakyat untuk memberi masukan mengenai kabinetnya.
Dalam akun tersebut, terdapat 34 pos kementerian dengan masing-masing 3 alternatif calon menteri. Nama-nama yang dijadikan alternatif didominasi kalangan profesional dan juga tokoh partai.
Misalnya di pos Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, terdapat tiga nama yang bisa dipilih rakyat yaitu Jenderal TNI Budiman, Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso.

Orang Partai Juga Profesional
Jokowi menilai politisi pun banyak yang profesional. Sehingga ia tak mau mengkotak-kotakan susunan kabinetnya.
"Profesional kan banyak juga yang dari partai. Saya tidak mau memisah-misahkan," katanya, Kamis (24/7).
Ia mengatakan masih menunggu masukan dari semua pihak, salah satunya melalui polling kabinet yang dibuat oleh tim. Semua masukan yang diterima, kata Jokowi, akan diperhitungkan. Termasuk 48 nama yang pernah diusulkan oleh grup band Slank.
Jokowi pun mendesain lima tahapan yang harus dilalui seseorang agar lolos dan duduk dalam kabinetnya. Pertama, kandidat harus memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk posisi tertentu. Kedua, mereka yang memenuhi kriteria akan diseleksi lagi oleh tim khusus. Setelah dari tim, kandidat akan diseleksi oleh partai-partai pendukung. Kemudian, kandidat yang lolos akan diseleksi kembali oleh tim.
"Terakhir, finalisasi ada di saya," ungkap Jokowi.  [tribun,jpnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar