Berbagai cara membangun opini publik agar tidak meyakini hasil
Pilpres 2014 terus dilakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung
jawab. Salah satunya adalah memalsu situs berita online untuk menyebar
berita bohong atau hoax.
Saat ini, dilaporkan sedikitnya 7 situs
berita online Indonesia dipalsukan dan diisi dengan berita fiktif. Situs
yang dipalsukan antara lain kompas.com, antaranews.com, detik.com,
tempo.co, tribunnews.com, Liputan6.com dan inilah.com.
Situs
berita palsu ini menggunakan URL tambahan berupa “--news.com”. Misalnya,
tempo.co dipalsukan menjadi tempo.com--news.com, begitu juga dengan
liputan6.com menjadi liputan6.com--news.com.
Terkait adanya
pemalsuan situs berita online ini, masyarakat harap mewaspadai. Senan
semua berita palsu yang ditampilkan situs-situs tersebut berisi soal
hasil pemilu presiden. Terlebih, berita yang dimuat justru bertentangan
dengan berita-berita aslinya. Misalnya di situs berita Liputan6.com
palsu (liputan6.com–news.com) memuat berita dengan judul ‘Prabowo Unggul
54%, Fakta Hasil Pilpres 2014 Ditangan TNI-Polri’.
Lalu, di situs
palsu tempo.com–news.com tercantum berita berjudul “37 Hacker Korea dan
cina Gelembungkan 4 Juta Suara Golput”. Padahal di situs aslinya,
tempo.co, tak ada berita berjudul seperti itu.
Kemudian di situs
berita Detik.com palsu (detik.com–news.com), memuat salah satu berita
menyesatkan seperti `Ketua KPU Ditetapkan Sebagai Tersangka`.
Situs-situs
palsu ini memiliki penampakan yang lebih cenderung seperti blog.
Ketujuh media online palsu tersebut tampak berbeda dengan situs aslinya,
karena secara jelas tidak dilengkapi dengan logo masing-masing media.
Begitupun kanal berita yang juga tampak tak ada dalam situs palsu
tersebut. Di sisi kanan situs palsu itu, terdapat daftar berita. Jika
diklik, berita itu akan mengantar pengunjungnya ke situs lain yang juga
dipalsukan.
Menanggapi hal tersebut, akun @Dalam_KATAKATA
me-mention akun Kementerian Komunikasi dan Informatika @kemkominfo,
terkait tautan artikel dari Com–news.com dengan menulis: “Kepada pak
@Tifsembiring @Dpp_FPI . @Kemkominfo. @DivhumasPolri lpor ada situs
penghasut provokasi dan pengadu…”.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika. [lensaindonesia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar