Jumat, 27 Juni 2014

Peneliti: Jokowi-JK Unggul, LIPI Tidak Sembarangan Melakukan Survei

Hasil survei Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) yang menyebutkan pasangan capres-cawapres Jokowi-JK unggul atas pasangan Prabowo-Hatta, membuat Mahfud MD, ketua tim sukses pasangan capres nomor 1 itu tega melecehkan P2P LIPI dengan mengatakan, survei yang dilakukan lembaga milik negara ini tidak benar.
“Orang sekaliber Mahfud seharusnya tidak pantas mengatakan seperti itu. Jika memang capres yang didukung semakin tidak populer di masyarakat, jangan kemudian lembaga survei yang disalahkan. Saya percaya lembaga sekelas LIPI pasti didukung metode ilmiah dalam melakukan penelitian guna mengetahui elektabilitas pasangan capres,” kata David Krisna Alka, peneliti muda pada lembaga riset Populi Institute kepada pers di Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Sebagaimana diberitakan pers kemarin, Mahfud MD menuding survei yang dirilis LIPI tentang elektabilitas pasangan capres tidak benar. Mantan ketua MK ini tidak percaya dengan beberapa survei yang mengunggulkan capres dan cawapres Jokowi-JK.
Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) merilis hasil survei nasional terkait peta dukungan kepada capres dan cawapres pada Pilpres 2014. Survei tersebut menempatkan posisi pasangan Jokowi-JK mengungguli pasangan Prabowo-Hatta. "Pasangan Jokowi-JK unggul dengan 43 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta mendapat 34 persen,” kata peneliti P2P LIPI Wawan Ichwanuddin, di kantor LIPI Jakarta, Kamis (26/6).
Hasil survei LIPI itulah yang membuat Mahfud panas hati. "LIPI kan selalu salah sejak dulu, mulai dari pemilihan gubernur hingga pileg,” ujar usai acara Silahturahmi dan Deklarasi Eksponen Alumni HMI pendukung Prabowo-Hatta di Jalan Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/6) malam.
"Pasangan Jokowi - JK unggul dengan 43 persen. Sementara pasangan Prabowo - Hatta mendapat 34 persen di bawah pasangan nomor urut dua," kata peneliti P2P LIPI Wawan Ichwanuddin, di kantor LIPI Jakarta, Kamis (26/6).
David menjelaskan, LIPI tentu tidak sembarangan melakukan survei, dan pastinya menggunakan metode ilmiah. Terbukti, menurut David, pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Berdasarkan jumlah sampel tersebut, diperkirakan margin of error sebesar kurang lebih 3,51 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Dalam soal ini, menurut saya LIPI sudah cukup fair, lagi pula LIPI, kan lembaga negara, sehingga tidak mungkin LIPI memihak ke Jokowi-JK dalam melakukan survei, lalu merekayasa hasil survei demi keuntungan pasangan ini,” ujar David.
David menyarankan, sebelum terlambat sebaiknya Mahfud segera mengundurkan diri sebagai ketua tim sukses Prabowo-Hatta. “Saya tidak tega melihatnya, sepertinya dia sangat tertekan di sana. Sayang jika kredibilitasnya sebagai akademisi dan ahli hukum dipertaruhkan dengan kepentingan sesaat,” katanya.
Sementara itu dari pihak Jokowi-JK, tim pemenangan Jokowi-JK terus memberikan semangat kepada para relawan untuk tetap kerja keras dan jangan lengah, sebab hingga Jumat (27/6), berdasarkan survei yang dilakukan 10 lembaga survei, Jokowi-JK unggul 6,3% - 14,3% di atas Prabowo-Hatta.
Tim pemenangan Jokowi-JK lalu merilis hasil survei tersebut. Survei yang dilakukan LIPI menunjukkan elektabilitas Jokowi-JK 43%; Prabowo-Hatta 34%, atau unggul 9%. Litbang Kompas: Jokowi-JK 42,3%; Prabowo-Hatta 35,3% (unggul 7%). SSSG: Jokowi-JK 42,65% dan Prabowo-Hatta 28,35% (unggul 14,30%).
Populi Center: Jokowi-JK 47,5%; Prabowo-Hatta 36,9% (unggul 10,6%); LSI-Denny JA: Jokowi-JK 45%, Prabowo-Hatta 38,7% (unggul 6,3%). Alvara Research Center: Jokowi-JK 38,8%; Prabowo-Hatta 29,0% (unggul 9,8%). Indikator Politik B. Muhtadi: Jokowi-JK 31,8%, Prabowo-Hatta 19,8% (unggul 12%). Indo Barometer, M. Qodari: Jokowi-JK 49,9%; Prabowo-Hatta 36,5% (unggul 13,4%). Pol Tracking Institute: Jokowi-JK 48,05%; Prabowo-Hatta 41,10% (unggul 6,95%). Lembaga Survei Cyrus: Jokowi-JK 53,6%; Prabowo-Hatta 41,1% (unggul 12,5%).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar