Hampir sepuluh bulan, kursi Sekda Provinsi DKI Jakarta dibiarkan
kosong. Kontan saja baik DPRD maupun elemen masyarakat menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bingung memilih sekda. Padahal kekosongan sekda berpengaruh pada
pelayanan kepada warga.
Agar pelayanan tak terganggu, Jokowi didesak segera memilih sekda
baru, sehingga roda pemerintahan tidak terganggu. “Kenapa harus bingung,
pilih saja diantara pejabat yang sudah mengikuti uji kelayakan dan
kepatutan,” tegas Wakil Ketua DPRD Triwitjaksana, Sabtu (7/12/2013).
Sejauh ini tugas sekda dijalankan Wiryatmoko, Asisten Sekda Bidang
Pembangunan dan Lingkungan Hidup sebagai pelaksana tugas. Padahal, fit
and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) sudah dilakukan terhadap
15 pejabat eselon II.
Malah Jokowi sempat mengaku dari jumlah tersebut sudah disaring
menjadi tiga nama. Tetapi lucunya hingga kini nama calon sekda belum
dikirim ke Mendagri.
Triwitjaksana berharap awal 2014, sudah memiliki sekda yang baru
sebagai pengganti H. Fadjar Panjaitan yang telah mengundurkan diri
karena nyaleg.
Jokowi Lamban
Harapan serupa juga diutarakan Direktur Eksekutif LSM Kajian Seoutar
Kota (Kasta) Didi O Affandi. Ia menilai Jokowi lamban dalam memilih
sekda.
“Masak hampir 10 bulan kursi sekda dibiarkan kosong. Ini kan
menunjukkan kerja Jokowi lelet,” tegasnya. ‘Kosongnya sekda jelas
berpengaruh pada pelayanan.”
Pernyataan Didi ada benarnya, faktanya hasil survey Ombudsman RI,
tingkat pelayanan di DKI masih rendah. “Ini salah satunya akibat sekda
dibiarkan kosong,” tandas Didi.
Jokowi sebelumnya sempat menyatakan akan mengevaluasi dan menyaring
calon sekda secepatnya. Setelah itu segera dikirim ke Mendagri.
Apakah langkah mengosongkan jabatan sekda mempunyai skenario tersendiri? Khususnya seiring besarnya kemungkian Jokowi akan maju sebagai capres pada tahun 2014 yang akan datang.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar