Warga yang berasal dari luar DKI Jakarta mengepung rumah dinas
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta tunjangan hari raya (THR)
Lebaran.
Mereka diketahui merupakan pemulung, gelandangan dan pengemis yang
berasal dari Bogor, Depok, Tangerang. Wakapolsek Menteng Kompol M
Nababan mengatakan, sebelumnya tidak ada pemberitahuan pada kepolisian
setempat terkait open house yang diadakan oleh Jokowi.
Ratusan warga mengepung rumah dinas Jokowi untuk memaksa masuk. "Kami
telah menjelaskan pada warga bahwa Jokowi tidak mengadakan open house,"
ujarnya di Jl Taman Suropati no 7, Jumat (9/8). Nababan mengatakan
mereka yang datang bukan warga Jakarta.
Warga dari luar Jakarta yang selalu datang setiap tahun. Menurutnya,
ada oknum yang menggerakkan mereka.Warga telah berkumpul sejak tadi pagi
pukul 08.00 WIB. Namun usai Shalat Jumat warga semakin banyak
berdatangan dan langsung meminta kejelasan sambil berteriak.
Nababan mengatakan setelah informasi banyaknya gelandangan pengemis
yang semakin banyak berdatangan pihaknya langsung turun langsung
membubarkan mereka. Satu per satu mereka membubarkan diri dan pulang ke
rumah masing-masing.
Sebelum Wakapolsek datang, petugas keamanan sempat keluar dan menjelaskan pada mereka tidak ada open house. Namun mereka masih bertahan selama setengah jam.
Salah seorang warga Citayem, Depok, Asih (40 tahun) mengaku datang
karena diajak temannya. "Saya pemulung di Jalan Juanda, Gambir kesini
dateng ke rumah gubernur,"ujarnya.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar