Selasa, 25 Juni 2013

Opini: Jokowi Sulit Jadikan Jakarta Sebagai Kota Layak Anak

Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna pesimis jika DKI Jakarta bisa menjadi kota layak untuk anak. Menurut Yayat, banyak hal yang dapat menggugurkan kriteria ibu kota sebagai kota layak anak, salah satunya kepadatan penduduk, fasilitas umum yang tidak memadai.
"Jangankan kota layak anak, kota untuk hidup masyarakatnya saja sudah tidak layak," kata Yayat saat dihubungi, Selasa (25/6/2013).
Yayat menjelaskan, DKI Jakarta baru bisa disebut sebagai kota layak anak jika telah memiliki fasilitas bermain bagi anak-anak. "Terlebih saat ini di setiap kecamatan tidak memiliki fasilitas bermain bagi anak-anak, sehingga anak-anak tidak memiliki ruang bebas bergerak," kata pengamat dari Universitas Trisakti tersebut.
Dia menambahkan, untuk kelayakan kota layak anak, Pemprov DKI harus mengubah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) terlebih dahulu. Dalam RPJM 2013-2018 Jakarta, Yayat tidak melihat adanya program yang berkaitan dengan anak-anak.
"Kalau mau membuat kota layak anak, ya ubah dulu RPJM itu," tegasnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin membuat Jakarta sebagai kota yang layak untuk anak. Untuk memenuhi syarat itu, orang nomor satu Jakarta tersebut mengakui kota layak anak harus ada forum bagi anak. Sehingga, ruang-ruang publik untuk anak seperti perpustakaan, ruang IT harus dipenuhi di setiap kota.
"Kota yang ada forum anaknya, kota yang ada ruang-ruang publik untuk anak, kampung-kampung ada perpustakaan, ada ruang IT dan yang lain-lainnya," ujar Jokowi Di Cengkareng, Jakarta Barat, kemarin.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar