Sejumlah warga Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli
MRT melakukan aksi di Jalan Fatmawati. Dalam aksi yang dilakukan di
Pasar Cipete dan Pasar Blok A tersebut, mereka menentang keras apabila
Pemprov DKI Jakarta tetap memaksakan pembangunan MRT Jalur Layang di
sepanjang rute Lebak Bulus-Sisingamangaraja.
Salah satu
koordinator aksi Robert bahkan mempertanyakan Amdal yang menurut mereka
sangat tidak transparan. Bahkan, menurutnya, janji Gubernur Joko Widodo
untuk membentuk tim kajian yang melibatkan masyarakat sampai saat tidak
pernah terwujud.
"Jokowi, janji Jakarta Baru transparansinya mana? Kalau you
bilang ada-ada, keluarin dong Amdal yang dikeluarin oleh Kementerian
Lingkungan Hidup," kata Robert dalam aksi pada Senin (15/4/2013) siang
di depan Pasar Blok A.
Amdal yang dijadikan acuan untuk
pembangunan MRT, menurut Robert, adalah Amdal yang ada sejak 2005.
Sementara Amdal paling lama hanya berlaku selama tiga tahun.
"Amdal
hanya berlaku tiga tahun kemudian harus dibuat Amdal yang baru dan
sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No17 tahun 2012 kajian harus
melibatkan warga yang terkena dampak," tuturnya.
Robert membantah
jika mereka dikatakan menghambat pembangunan. Dia malah mengaku sebagai
salah satu tim sukses Jokowi-Basuki saat Pilkada tahun 2012 yang lalu.
"Kita
enggak menentang. Pas Pilkada orang kita pendukung Jokowi kok. Dua
puluh ribu video Jokowi saya sebarin di Srengseng Sawah, Jagakarsa,
Cilandak, Fatwamawi, Lebak Bulus, Pondok Labu," tegas Robert sambil
memperlihatkan foto di HP-nya bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahja
Purnama menggunakan kemeja kotak-kotak.
"Kita cuma minta MRT dibangun subway, tidak elevated.
Bagaimana nasib bangunan Pasar Blok A yang ada pedagang sekitar 700-800
orang ini. Mereka terancam digusur. Gimana kalau tiba-tiba ada
buldoser," ujar Robert.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar