Siang malam sampai kapan pun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
tetap blusukan ke kantong-kantong permasalahan warga Ibu Kota. Ia tidak
peduli aksinya dituding pencitraan semata.
Lewat blusukan, Jokowi
berharap menguasai medan, problematika rakyatnya serta mampu mendesain
sebuah kebijakan. Cara ini dianggap Jokowi sangat efektif.
"Ya
kalau saya dipandang apa (pencitraan), nggak apa-apa. Saya pandang ini
sangat efektif menyelesaikan masalah di lapangan dan dalam membuat
policy. Ini sangat efektif. Kalau orang nggak nangkep kita ke sebuah
daerah ngapain. Nggak nangkep akan menjadi policy apa. Kalau alurnya
nggak diikuti dari awal, policy-nya seperti apa nggak akan tahu," kata
Jokowi kepada detikcom di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat 12 April 2013.
Jokowi menemukan
sejumlah permasalahan di lapangan, khususnya di kawasan padat penduduk.
"Banyak sekali (temuan permasalahan saat blusukan) contoh di kawasan
kumuh. Kita kan jadi tahu bagaimana menyelesaikan mereka," ujar Jokowi
yang terbalut baju khas Betawi ini.
Ia mencontohkan tentang program penyediaan rumah susun bagi warga kurang mampu.
"Nggak
mungkin ke kawasan sekumuh itu yang penduduknya ratusan ribu, dalam
satu kawasan hanya dibuatkan 2 sampai 4 rusun. Itu hanya untuk beberapa
orang. Itu nggak selesaikan masalah," kata sarjana kehutanan UGM ini.
Menurut
dia, dibutuhkan kebijakan yang tepat sasaran dan berani. "Itu harus
dibuat cerita besarnya, mau dibuat apa kalau mau buat rusun untuk
mereka. Buat saja langsung 300 rusun, 200 rusun. Nariknya langsung
breeek, terus ini dibentuk untuk ruang terbuka hijau. Ini sudah
berlangsung bertahun-tahun. Buat rusun hanya 2,4,5 nggak lebih dari 10.
10 Saja hanya untuk 1.000 orang. 1 rusun hanya isinya untuk 96 dan 150
orang. Mau jadi apa," papar Jokowi.
Jokowi juga banyak belajar dari sejumlah negara tentang penataan kota.
"Saya
belajar di Italia, Shanghai, Singapura, Busan. Ya caranya seperti itu.
Nggak ada cara lain. Kalau buatnya hanya 4-6, buatnya nggak kelihatan.
Programnya saja nggak kelihatan," kata dia.
Demikian pula untuk penataan pasar, lanjut Jokowi, program itu sudah dimulai.
"Tahun
kemaren dimulai di Pasar Rumput. Kalau itu benar, baru kita terapkan di
tempat yang lain. Kita mau buat sample-sample yang benar dulu. Baru
mulai, tidak hanya sebatas ide langsung besar. Kita pengin dulu di 1-2
kawasan, 1-2 pasar," ujar mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi
menambahkan akan dibuat konsep terintegrasi seperti pasar dan rusun,
apartemen dan pasar dan pasar-poliklinik dan apartemen.
"Kita kan nggak mungkin hanya terus bicara. Kita mau realisasikan secepatnya," kata Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar