Pesona Jokowi belum mampu membuat pasangan cagub-cawagub yang diusung
PDI Perjuangan, Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi, unggul dalam
penghitungan cepat. Menurut Jokowi, kalah menang dalam Pilgub hanya
ditentukan oleh figur yang maju dalam pemilihan itu.
"Kalah menang
kan urusan figurnya. Saya kan datang cuma diundang saja," kata Jokowi
di Balaikota Jakarta, Kamis (7/3/2013) malam.
Berdasarkan hasil
hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia, pasangan Gatot-Erry unggul
dengan perolehan suara 32,93 persen suara. Adapun pasangan Gus Irawan
Pasaribu-Soekirman mendapat 19,21 persen, Effendi MS Simbolon-Jumiran
Abdi 26 persen, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal 8,67 persen, dan Amri
Tambunan-RE Nainggolan 12,89 persen.
Jokowi sempat ke ke Medan
untuk menjadi juru kampanye calon Gubernur pasangan Effendi MS
Simbolon-Jumiran Abdi pada Minggu (3/3/2013) lalu. Meski bisa
mendongkrak elektabilitas pasangan tersebut, namun Jokowi menolak bila
hal itu dikait-kaitkan dengan hadirnya ia sebagai jurkamnya.
"Soal elektabilitas? Ya enggak tahu, kalau saya itu apa sih," ujarnya.
Selain
menjadi jurkam di Sumatera Utara, beberapa pekan sebelumnya Jokowi juga
terjun di Jawa Barat sebagai jurkam calon Gubernur pasangan Rieke Diah
Pitaloka-Teten Masduki. Hasilnya tak jauh berbeda, KPU Jawa Barat
memutuskan hasil perolehan suara pasangan Rieke-Teten jauh tertinggal
oleh pasangan petahana Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar