Niat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk memberi pelayanan kesehatan
murah bagi warga Jakarta melalui program Kartu Jakarta Sehat (KJS)
dirasa belum sepenuhnya maksimal. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya
pasien yang tidak semua tertampung oleh rumah sakit yang terdaftar
sebagai program KJS.
"Membludaknya pasien banyak yang tidak
tertampung, sehingga ya ada kejadian-kejadiaan yang tidak diinginkan,"
kata Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi), di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat
(1//2/2013).
Namun begitu, jika program KJS tidak dikejar
secepatnya, Jokowi khawatir akan banyak warga Jakarta yang sakit tidak
tertangani. "Tapi, kalau enggak ada KJS juga bayangin, berapa ratus ribu
yang tak terobati," imbuhnya.
Dia menyadari, saat ini Pemprov
DKI melalui Dinas Kesehatan Jakarta masih terus mengupayakan penambahan
fasilitas ruangan kelas III di RSUD maupun rumah sakit swasta. Selain
itu, dinas kesehatan akan terus menambah fasilitas ICU dan NICU agar
pasien KJS bisa mendapat penanganan lebih lengkap.
Saat program
KJS diterapkan, permintaan pelayanan kesehatan warga Jakarta naik hingga
70 persen. Hal itu yang terus dikejar pihak Pemprov DKI agar program
KJS benar-benar tidak salah sasaran.
"Ya dikejar fasilitas yang
kurang ya dikejar, I'd belum ada dikejar, ruangannya kurang dikejar.
Saya mau KJS enggak salah sasaran, itu saja," tegas Jokowi.
Sumber :
http://metro.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar