Jumat, 01 Maret 2013

Jokowi: Cakupan Call Centre 119 diperluas

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan agar sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGDT) melalui call centre 119 dapat berkembang pada sistem informasi lain. Salah satu contohnya adalah laporan serta informasi kebakaran dan lainnya.
"Itu konsepnya sama, akan menjadi sebuah sistem yang akan menginformasikan tidak hanya bidang kesehatan, tapi lainnya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (1/3/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini menegaskan, sistem tersebut baru mulai digulirkan hari ini dan akan dikembangkan setelah sistemnya dianggap berjalan dengan baik. Sistem bebas pulsa ini berjalan dengan topangan dana APBD dan dibantu oleh pemerintah pusat. Ke depan, SPGDT akan dicoba dan merambah provinsi lain di Indonesia.
"Ini nyoba dulu di kesehatan seperti apa. Nanti kita coba ke bidang lain, kira-kira meluncurnya akan seperti itulah. Misalnya, kamar kosong di mana itu kita bisa tahu, bisa mengarahkan, kemudian butuh ambulans bisa diinfo, bisa cepat dijemput," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT Askes. Penandatanganan itu dibarengi dengan peluncuran SPGDT yang mengintegrasikan sumber daya manusia serta fasilitas medis di Jakarta.
Sistem call centre itu berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Pengguna dari warga DKI sudah sebanyak 3.611 panggilan hingga hari ini. Kegiatan SPGDT itu juga merupakan program Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan asosiasi rumah sakit vertikal dan Dinas Kesehatan DKI.
Saat ini, sistem tersebut baru terintegrasi dengan sembilan rumah sakit, yaitu RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Tarakan, RSJP Harapan Kita, RSAP Harapan Kita, Ambulans Gawat Darurat DKI, RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo, dan RS Persahabatan. Dalam satu bulan ke depan, SPGDT Dinas Kesehatan DKI akan segera terkoneksi dengan 92 rumah sakit yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
Saat ini, ada empat operator yang bekerja 24 jam menerima panggilan telepon dari warga. SPGDT juga melayani informasi nomor-nomor telepon suku dinas, rumah sakit, dan layanan ambulans.
Integrasi data di tahap awal adalah informasi rekapitulasi data kapasitas ruang rawat yang tersedia di semua rumah sakit yang tergabung dalam sistem SPGDT secara real time. Pada tahap selanjutnya, data yang diintegrasikan akan lebih mendalam dan kompleks dengan tujuan untuk menanggulangi situasi gawat darurat korban secepat mungkin. "Jumlah line yang ada di call centre Dinkes pada tahap awal adalah 4 seat. Namun, akan diperbanyak secara bertahap," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati.

Sumber :
megapolitan.kompas.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar