Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertemu dengan Komandan Sekolah Staf
dan Komando Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, di
Balaikota Jakarta, Kamis (28/2/2013). Keduanya mengaku menggelar
pertemuan untuk bersilaturahmi.
Dijumpai seusai pertemuan, Laksda
TNI Arief Rudianto menegaskan bahwa pertemuan hari ini hanya seputar
silaturahmi dan berbincang santai dengan Joko Widodo. Karena di satu
sisi, Arief merupakan anggota dari Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida)
Provinsin DKI Jakarta.
"Hanya silaturahmi sebagai warga baru,
panglima baru memperkenalkan diri kepada Bapak Gubernur. Tidak ada
obrolan kerja sama, semua punya tugas pokok, sharing saja," kata Arief.
Saat
ditanya mengenai adanya dugaan bahwa pertemuan ini berkaitan dengan
masalah penyempitan Sungai Krukut, di Cilandak, Jakarta Selatan, Arief
membantahnya dan menolak menjawab dengan panjang.
"Oh tidak ada pembahasan itu (Sungai Krukut), wilayahnya Marinir, yang bicara Marinir saja," ujarnya.
Di
tempat yang sama, Joko Widodo alias Jokowi juga hanya memberikan
keterangan senada. "Ya banyaklah, masa diceritain semua? Tiga hari
enggak rampung. Banyak hal yang saya dapat, kapan-kapan saya ingin
bertemu lagi," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi berencana menengahi
perselisihan antara warga Kampung Bangau, Pondok Labu, dengan Marinir.
Rencana itu dilontarkan Jokowi saat meninjau kondisi Sungai Krukut yang
lebarnya menyusut, Kamis (21/2/2013), di Kelurahan Pondok Labu,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Mantan Wali Kota Surakarta
ini menyampaikan, warga di kampung ini mengeluhkan datangnya banjir
karena lebar Sungai Krukut menyempit sehingga airnya tumpah ke kampung
mereka. Jokowi merasa perlu turun tangan untuk memastikan suasana
kondusif antara warga dengan Marinir. Di luar itu, ia juga ingin
memastikan tak ada pihak yang dirugikan, baik dari masyarakat atau pihak
Marinir.
Lebar Sungai Krukut di wilayah itu awalnya mencapai
delapan meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Namun begitu, kondisi
sungai saat ini menyusut dan hanya menyisakan lebar sekitar tiga meter
dengan kedalaman yang juga ikut berkurang.
Penyempitan Sungai
Krukut dipicu oleh pembangunan kompleks latihan Marinir yang dilakukan
pada awal 2011 lalu. Lebih dari setengah lebar sungai ikut diuruk,
berikut sebuah jembatan yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas
juga ikut dibongkar.
Untuk menangani banjir, Dinas Pekerjaan Umum
DKI Jakarta sempat memulai pembangunan waduk di sekitar sungai dan
permukiman pada 2011 lalu. Waduk tersebut dibangun di atas lahan yang
sebelumnya adalah tanah lapang. Luas waduk tak begitu besar, diameternya
hanya sekitar 15-20 meter.
Sumber :
http://megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar