Senin, 15 Desember 2014

Tiba Di Banjarmasin Lanjut ke Kota Baru

Setelah terbang selama 1 jam sekitar 40 menit dari Jakarta, Presiden Joko Widodo mendarat di Bandara Syamsuddin Noer di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (15/12/2014) pagi.
Meskipun seharusnya Jokowi beristirahat sejenak di ruang VIP Bandara Syamsuddin Noer, Presiden memilih untuk langsung beranjak menuju pesawat CN-295 M yang sudah menunggu tak jauh dari Pesawat Kepresidenan BBJ 2.
Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana hanya menyalami Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan jajaran muspida Kalsel di ujung tangga pesawat.
Sebenarnya, saat turun itu, rombongan Presiden disambut acara adat dengan tari-tarian. Namun, karena mengejar waktu, Jokowi langsung beranjak ke pesawat yang membawanya ke Bandara Gusti Syamsir, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Menariknya, meskipun Presiden Jokowi dan rombongan sudah masuk ke pesawat CN-295 M, penyambutan adat tetap berlangsung di bandara.
Sementara itu, Gubernur Ariffin lalu ikut bersama Presiden dan sejumlah menteri menuju Kota Baru untuk memperingati Hari Nusantara Tingkat Nasional 2014. Lama perjalanan menuju Kota Baru sekitar 40 menit.
CN-295 M yang membawa Presiden dalam kunjungan kerja ke Kalimantan ini, pesawat yang juga membawa Presiden meninjau korban dan lokasi longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, kemarin, merupakan salah satu kekuatan dari Skuadron Udara 2 yang menjadi pelaksana operasional Wing Udara 1 Pangkalan TNI AU.
Operasional pesawat ini langsung di bawah komando Komandan Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Selain CN-295 M, Skuadron Udara 2 juga mengoperasikan CN-235. Kedua pesawat tercatat sebagai produksi nasional.

Habiskan 4 M
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sudah sejak Januari 2014 mempersiapkan event akbar Hari Nusantara 2014, yang puncaknya diselenggarakan pada Senin (15/12/2014). Pulau Laut di wilayah Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Hari Nusantara.
Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan Muhammad Arsadi mengungkapkan, untuk perhelatan akbar ini, dana pemerintah provinsi Kalimantan Selatan yang dihabiskan mencapai Rp 4 miliar.
"Totalnya mencapai Rp 4 miliar, dari dana pemprov," kata Arsadi saat dijumpai di lokasi.
Arsadi menuturkan, total dana keseluruhan yang habis untuk acara ini lebih besar dari itu. Pasalnya, pendanaan dilakukan secara kolektif bersama pemerintah kabupaten dan kementerian-kementerian.
Untuk tahun 2014 ini, Arsadi mengungkapkan, ada 3.000 tamu undangan yang dibawa ke Pulau Laut yang merupakan pulau terbesar di Kalimantan Selatan. Dengan banyaknya anggaran yang habis untuk acara ini, Arsadi mengaku pemerintahannya tak merugi.
Hal ini karena timbal balik dari pelaksanaan acara Hari Nusantara 2014 diyakini positif. Beberapa yang sudah tampak, misalnya, adanya perbaikan infrastruktur jalan hingga bandara.
"Istilahnya kalau kita keluar 10, dapat baliknya 200. Ya, minimal, kalau keluar banyak kan ada perbaikan jalan, dermaga, sampai bandara kan," seloroh Arsadi.
Pantauan Kompas.com, dua hari sebelum pelaksanaan Hari Nusantara 2014 dilakukan, perbaikan jalan di sepanjang perjalanan menuju Pelabuhan Samudera, Batu Licin, kabupaten Tanah Bumbu masih dikebu. Dengan adanya pengaspalan ini, praktis jalan raya menuju pelabuhan yang menjadi tempat penyeberangan ke Pulau Laut mulus.
Arsadi mengakui dengan adanya acara-acara level nasional dilakukan di daerahnya, perekonomian masyarakat bergerak.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya Kalimantan Selatan Mohandas Hendro Gunawan mengungkapkan, untuk acara Hari Nusantara, semua hotel bintang 1-4 habis dipesan para tamu.
"Sampai para staf juga akhinya memesan rumah warga untuk ditinggali," ujar Arsadi.
Mohandas berharap pelaksanaan Hari Nusantara 2014 ini bisa mempromosikan pariwisata bahari yang ada di Bumi Sa'ijaan Kota Baru dan kabupaten sekitarnya seperti Kabupaten Tanah Bumbu yang memiliki Pantai Pagatan dan Pantai Angsana.
Hari Nusantara merupakan peringatan Deklarasi Djoeanda oleh Perdana Menteri Ir Djoeanda terkait wilayah teritorial laut RI pada 13 Desember 1957, yang menandai 12 mil batas lebar laut wilayah Indonesia dari garis pantai dari sebelumnya hanya 3 mil.
Dengan penetapan 12 mil wilayah laut dari garis pantai Indonesia, wilayah teritorial laut dari kepulauan di Indonesia disatukan.
Momentum peringatan puncak Hari Nasional akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Peringatan itu sejalan dengan program Presiden Jokowi yang akan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

1 komentar:

  1. untuk pembangunan infrastruktur kabel listrik, kabel fiber optik dan kabel telekomunikasi hubungi balikabel.co.id

    BalasHapus