Peringatan Hari Ibu ke-86 tahun 2014 digelar di GOR
Ciracas, Jakarta Timur. Perayaan Hari Ibu yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu
Negara Iriana terlihat sangat sederhana. Tidak ada hiasan atau sambutan
yang berlebihan. Peserta yang didominasi ibu-ibu duduk rapi di kursi
yang disediakan di lapangan basket di dalam GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Hadir
dalam acara itu Menteri PPA Yohana Yambise dan Eva
Susanti Bande yang akan menerima grasi secara simbolik dari Presiden
Jokowi.
Dalam sambutannya Jokowi menginginkan agar
peringatan Hari Ibu dilakukan di desa dan kampung-kampung.
"Beberapa
waktu lalu saya titip kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Yohanna Yambise agar peringatan Hari Ibu dilakukan di
desa dan di kampung yang melibatkan sebanyak-banyaknya kaum perempuan
dan ibu dari masyarakat biasa," kata Jokowi, Senin (22/12/2014).
Desa dan kampung menjadi tempat yang dipilih karena menurut Jokowi di sana banyak terjadi masalah perempuan.
"Di
kampung dan di desa itulah problem dan masalah perempuan wanita itu
banyak terjadi. Seperti yang disampaikan Prof Yohanna Yambise bahwa
kekerasan terhadap perempuan sekarang masih banyak terjadi di sana,"
kata Jokowi.
Dalam sambutannya Jokowi juga menyoal garsi Eva Susanti Bande.
"Hari ini juga telah saya berikan grasi kepada aktivis perempuan
yang memperjuangkan hak-hak agraria masyarakat di Sulawesi Tenggra,
Sulawesi Tengah, beliau bernama Ibu Eva Susanti Bande," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Eva telah berhasil memperkenalkan hak-hak
agraria kepada masyarakat kecil namun malah mendapat hukuman empat
tahun penjara. Jokowi menilai perjuangan Eva pantas untuk mendapatkan
apresiasi berupa pengampunan melalui grasi.
"Saya berikan grasi
karena saya tahu yang diperjuangkan oleh Eva Bande ini adalah hak-hak
yang berkaitan dengan lahan dan tanah,"
"Saya kira hal-hal seperti inilah yang harus terus kita perjuangkan,"
"Jangan sampai ada lagi aktivis perempuan yang memperjuangkan
haknya dan hak rakyat malah justru akhirnya masuk ke tahanan atau sel.
Jangan ada lagi hal seperti itu."
Eva Bande
adalah aktivis yang aktif memperjuangkan hak petani, HAM, dan demokrasi
sejak 1998. Eva divonis bersalah karena dianggap menghasut para petani
pengunjuk rasa yang berujung pembakaran aset perusahaan milik PT KLS, di
Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Eva dan 2 aktivis petani dituduh
sebagai dalang dan pelaku pembakaran alat-alat berat pada kasus unjuk
rasa tersebut.
Mahkamah Agung melalui putusan kasasi
No.1573/K/Pid/2011, 2 April 2013 menghukum Eva 4 tahun bui. Putusan ini
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Luwuk No.178/PID.B/2010/PN.Lwk, 12
November 2010, tuduhan Pasal 160 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,
termasuk penghasutan. Eva kemudian mengajukan grasi dan dikabulkan
Presiden Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi meminta tiga ibu-ibu untuk naik ke atas panggung untuk diajak berdialog.
"Saya minta ada satu, dua atau tiga, ke depan ibu-ibu dari kampung," kata Jokowi.
Menurut
dia, Ibu memiliki naluri yang mendidik yang tidak bisa digantikan
dengan apapun. Sehingga, Jokowi bertanya kepada ibu-ibu itu mengenai
bagaimana cara mendidik anak mereka.
Pertama, dia bertanya kepada Ibu Siti Hamidah bagaimana cara mendidik anak.
"Mendidik anak itu paling penting umur berapa?" tanya Jokowi.
Siti
kemudian mengatakan bahwa usia paling baik untuk pendidikan anak adalah
pada saat balita. Di mana, dia harus dididik untuk disiplin, patuh pada
orangtua dan lingkungan.
"Disiplin seperti apa?" tanya Jokowi.
"Kalau dikasih tahu dia harus mengerti, belajar tepat waktu, makan tepat waktu," ujar dia.
Tak lupa, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun bertanya apa harapan Siti atas peringatan Hari Ibu ini.
"Kami
berharap dari ibu-ibu dari bawah ke atas bisa sebagai ibu dari
keluarga, lingkungannya dan memberi contoh pada anak-anak supaya hidup
sejahtera dengan bekerja keras dan tidak mengandalkan siap saji. Kami
punya tanaman itu di polibag cabai kami tidak beli lagi," ujar Siti.
Kemudian, kepada Ibu kedua, bernama Tri Mulyatini, Jokowi bertanya apa arti surga di telapak kaki ibu.
Tri kemudian menjawab, "Menghormati orang tua," ujar dia.
Selanjutnya Jokowi bertanya lagi kepada Ibu ketiga, Sulasmi.
"Apa
sih yang harus kita lakukan sebagai ibu untuk anak-anak agar tidak
terkena lingkungan yang tidak baik. Misalnya narkoba," tanya Jokowi
lagi.
Kemudian, Sulasmi mengatakan bahwa dia hanya meminta pada anak-anaknya agar menghormati orangtua, mendidik dan mengaji.
Sebelumnya
Pemberdayaan Permpuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan,
Jokowi bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo memilih memperingati Hari
Ibu bersama warga Jakarta. Biasanya perayaan Hari Ibu ini akan
dilakukan di Istana Negara, Jakarta.
"Presiden lebih senang kalau kita ke pinggiran sana membuat acara-acara bersama rakyat lemah," kata Yohanna.
Menurut
Yohanna, Jokowi selain akan memberi sambutan juga akan membagi sembako
bagi ibu-ibu di pinggiran Jakarta. Jokowi datang bersama Ibu Negara
Iriana Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.
"Peringatan
Hari Ibu selain dimaksudkan untuk mengenang dan menghargai perjuangan
kaum perempuan Indonesia dalam merebut kemerdekaan, juga dimaksudkan
untuk mempertebal tekad dan keyakinan bangsa Indonesia," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar