Pagi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana, Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu melakukan peninjauan Pelelangan Ikan di Provinsi Gorontalo.
Saat melakukan blusukan, antusias warga sangat meriah menyambut
kedatangan presiden RI ke-7 ini.
Jokowi tiba di tempat pelelangan ikan, Sabtu (6/12/2014), sekitar pukul 08:20 WITA. Ratusan warga sudah menyemut di pinggir jalan.
Warga
berjejer rapi di trotoar dan ketika mobil rombongan presiden lewat
warga tak berhenti teriak "Pak Jokowi! Pak Jokowi!". Teriakan itu bahkan
sepanjang jalan sejak keluar Jokowi keluar dari hotel.
Jokowi
tak segan untuk mendatangi warga dan menyalami mereka satu persatu.
Rencananya, Jokowi akan melakukan dialog dengan sejumlah nelayan
sekaligus meninjau pelabuhan di Gorontalo.
Jokowi yang mengenakan
kemeja putih nampak ditemani menteri perdagangan Rachmat Gobel.
Terlihat pula menemani putrinya Kahiyang Ayu dan putra bungsunya Kaesang
Pangarep.
Matahari pagi ini sangat terik
seperti cuaca di pelabuhan pada umumnya.
Mungkin sudah menjadi
kewajiban bagi seorang ajudan untuk memayungi ibu negara Iriana ketika
panas matahari semakin terik. Payung biru pun dikeluarkan ajudan untuk
menghalau sinar matahari ke Ibu Negara.
Tapi apa yang terjadi,
rupanya ibu Iriana menolak untuk dipayungi. Ibu Iriana yang didampingi
istri Gubernur Gorontalo, lebih memilih disinari matahari saat menemani
suaminya blusukan.
"Tidak usah dipayungin yah," pinta Iriana kepada ajudannya.
Dalam
kesempatan itu, Iriana juga menyempatkan untuk selfie bersama warga.
Ibu Iriana juga sempat menyapa anak-anak yang sudah menunggunya di
tempat pelelangan ikan.
Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tenda di
Gorontalo, Jokowi juga sempat berdialog dengan nelayan untuk mengetahui
apa yang saat ini sedang dibutuhkan, Sabtu (6/12/2014). Jokowi mempersilakan para nelayan menyampaikan
apa keluhan dan kebutuhannya. Para nelayan pun berebut untuk bisa
menyampaikan uneg-uneg mereka.
Seorang nelayan
mengeluhkan masih maraknya penangkapan ikan dengan cara ilegal di
perairan Teluk Tomini ini. Menanggapi hal itu, Jokowi menegaskan
pemerintah sudah bertindak tegas untuk memberantas para nelayan asing
dan para nelayan yang menangkap ikan dengan cara ilegal.
"Kalau
masalah itu kemarin saya sudah bilang ditenggalamkan. Jumat kemarin ada 3
kapal yang ditenggelamkan, saya akan tegas terhadap hal itu," kata
Jokowi yang sambut riuh oleh para nelayan.
Nelayan lainnya juga
menyampaikan masalah serupa. Yakni masalah kesenjangan antara nelayan
yang memiliki kapal kecil dengan nelayan kapal-kapal besar.
"Kami
ada masalah dengan nelayan besar, karena kapal kami kecil-kecil. Kami
minta dibantu kapal kecil dari bahan fiberglass," imbuhnya.
"Itu
masukan bagus, saya sudah catat. Tapi ini akan saya lakukan tahun
depan. Tolong dicatat jumlahnya, nanti infokan ke saya lewat surat,"
jawab Jokowi.
Keluhan lain juga disampaikan nelayan mengenai
sulitnya melaut jika musim ombak besar. "Kapal kami tidak bisa
bersandar. Karena disini belum ada pemecah ombak," keluh seorang
nelayan.
"Oke, tahun depan 2015 saya akan bangun pemecah ombak disini," jawab Jokowi.
Setelah berdialog, Jokowi kembali ke mobilnya untuk menuju lokasi berikutnya yakni pembangunan proyek Gorontalo Outer Ring Road.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar