Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)
berencana membuat peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember nanti
di Istana Negara. Tapi rencana itu ditolak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri
PPPA, Yohana Susana Yembise, mengatakan Jokowi
meminta dirinya memilih lokasi lain agar bisa peringatan itu bisa
dirasakan ibu-ibu dari kelas bawah.
"Kata Pak Jokowi, acara hari
ibu di Istana itu yang datang cuma ibu-ibu itu saja, tapi bagaimana
dengan di desa-desa, di pelosok sana seperti di daerah saya di Papua,"
kata Yohana pada wartawan di UGM, Sabtu (6/12/2014).
Jokowi pun mengusulkan supaya perayaan hari Ibu bisa dirasakan oleh masyarakat kecil.
"Pak
Jokowi usul supaya dibuat sederhana, bikin acara di pasar, pinggiran
jalan, karena banyak ibu-ibu juga yang berjuang di jalanan yang harusnya
bisa merasakan istimewanya hari Ibu," tambahnya.
Dia
menambahkan, Jokowi juga berpesan agar peringatan Hari Ibu nanti tak
perlu membuat spanduk ucapan selamat bergambar dirinya dan wakil
presiden. Menurut Jokowi, acara itu sebaiknya digunakan untuk kegiatan
yang lebih bermanfaat.
"Tidak usah bikin spanduk gambar saya dan
wakil Presiden, dipakai saja untuk program lainnya yang lebih bisa
dirasakan ibu-ibu di Indonesia," ujarnya meniru perkataan Jokowi.
Dari
usulan Jokowi, Yohana pun berencana membuat acara sederhana dengan
ibu-ibu di desa-desa. Jika perllu, tidak usah ada makan-makan enak dan
mahal, cukup membeli langsung makanan dari ibu-ibu yang jualan makanan
di pasar-pasar.
"Ide lainnya mungkin akan mengadakan bakti
sosial, memberikan bingkisan untuk ibu-ibu di desa-desa, seperti saya,
karena saya juga dari desa," tandasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar