Sesampainya di Palembang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Sekolah Peternakan Rakyat yanbg berlokasi di Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin.
Saat melakukan peninjauan, Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Meski pernah bertarung memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dan Alex Noerdin nampaknya tidak terlarut dengan suasana politik masa Jokowi dan Alex nampak akrab menyapa warga.
Beberapa guyonan pun dikeluarkan kedua pemimpin ini. Bahkan tak jarang, Jokowi mencandai Alex ketika ada yang mengeluh.
Kala itu ada seorang peternak meminta bantuan ke pemerintah pusat mengenai alat kelengkapan. Jokowi pun malah menjawabnya dengan guyon.
"Butuh berapa pak? Mumpung ada Pak Alex," ucap Jokowi.
Warga sontak tertawa mendengar canda khas Jokowi. Baik Alex mau pun Jokowi juga terlihat akrab. Beberapa kali terlihat Alex mengatur warganya yang ingin menyampaikan uneg-uneg ke Jokowi.
"Tadi saya lihat cara berternak yang baik atas kerjasama Pemprov, Pemkab dan IPB. Kita harapkan dengan cara berternak yang baik kita betul betul bisa mensuplai daging," kata Jokowi, Sabtu (6/12/2014).
Dalam kesempatan itu juga, Presiden memberikan bantuan Rp 220 juta kepada peternak sapi. Uang itu diberikan untuk membeli sapi dan peralatan penunjang peternakan.
"Nanti tahun depan saya ke sini lagi, saya mau cek uang saya dibelikan apa saja," ucapnya.
Jokowi sempat kaget karena ditanyai oleh seorang petani karet.
Petani karet itu bertanya ke Jokowi soal harga karet yang saat ini hanya Rp 5.000/kg. Dia mengaku harga karet saat ini sangat tidak fair karena merugikan petani karet.
"Tolong bapak perhatikan harga karet kita," cetus petani karet kepada Jokowi, Sabtu (6/12/2014).
Jokowi pun kaget karena petani itu menyampaikan dengan nada setengah marah. "Kok bapak marah sama saya? Harga karet siapa yang tentukan?" jawab Jokowi.
Lantas petani itu menjawab, harga karet itu ditentukan oleh pabrik. "Berarti siapa yang harus saya marahi?" timpal Jokowi.
Jokowi menjelaskan, harga karet itu diatur oleh pasar dunia. Satu-satunya cara agar karet harganya naik ialah menghadirkan pabrik yang mengubah karet menjadi barang jadi.
"Kalau sudah ada pabrik kita bisa jaga stabilitas," jelas Jokowi.
Petani karet itu pun paham dengan penjelasan Jokowi. Blusukan yang dihadiri ribuan warga itu pun berakhir sore hari. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar