Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang digelar di silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2014).
Sejak banyak pegawai negeri sipil (PNS) yang memakai baju batik berwarna biru Korpri yang telah hadiri di lapangan silang Monas.
Upacara HUT ke-43 Korpri Tahun 2014 bertajuk "Pencanangan Gerakan Nasional Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara".
Sebagaimana diketahui, rezim Jokowi telah mencanangkan gerakan Revolusi Mental sebagai konsep guna memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk PNS.
Misalnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddi Chrisnandi telah mengatakan, PNS dilarang menyelenggarakan rapat atau melakukan kegiatan dinas di hotel, dan harus menggunakan fasilitas negara untuk tugas. "Kami sudah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh kegiatan penyelenggara pemerintah agar menggunakan fasilitas negara," kata Yuddi kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Menurutnya, keberadaan fasilitas negara harus bisa digunakan secara maksimal untuk berbagai kegiatan tugas sehingga tidak lagi harus dilakukan di luar kantor seperti di hotel.
Mengoptimalkan fasilitas kantor untuk rapat, kata Yuddi, merupakan instruksi presiden dan wakil presiden sehingga bisa tercipta efisiensi dan penghematan anggaran negara.
Kegiatan tersebut, katanya, tidak hanya berlaku di pemerintah pusat tapi juga berlaku di daerah seluruh Indonesia. "Kita sudah sampaikan ke pemda dan kalau masih ada yang bandel berarti keterlaluan," katanya.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan sangat keberatan dan meminta kebijakan pemerintah yang melarang PNS untuk rapat dan berkegiatan dinas di hotel dievaluasi atau ditinjau ulang.
"Kebijakan larangan PNS rapat di hotel tentu saja sangat bertentangan dengan tujuan pelayanan sebagai tugas utama hotel kepada publik, termasuk pegawai negeri sipil. Artinya hotel terbuka untuk melayani masyarakat termasuk PNS. Dengan adanya larangan tersebut dipastikan bisnis perhotelan akan terpuruk dan ribuan karyawannya bisa saja kehilangan pekerjaan," kata Ketua Umum PHRI Wiryanti Sukamdani di Jakarta, Jumat (7/11/2014). ***
Sekitar pukul 07:50 WIB, Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di lokasi upacara. Jokowi mengenakan seragam Korpri dan dipadu dengan celana hitam sedang Ibu Negara Iriana mengenakan kebaya berwarna kuning dan sarung bercorak betawi. Keduanya didaulat oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuju tenda VIP.
Sekitar pukul 08.00 WIB upacara berlangsung. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Yuddy Chrisnandi bertindak sebagai pemimpin upacara.
Jokowi dari atas podium bertindak sebagai pembina upacara.
Dalam sambutannya, Jokowi memberikan harapannya pada seluruh aparatur negara yang merayakan HUT Korpri hari ini.
"Selamat ulang tahun Korpri yang ke 43 tahun. Semoga menjadi abdi negara yang baik," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan sejak diterbitkannya Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Korpri akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia (Korps ASN RI).
"Saya minta fungsi-fungsi sebagaimana tercantum dalam ASN agar segera diwujudkan secara bertahap, dengan tetap berpedoman pada amanat Panca Prasetya Korpri," kata Jokowi, Senin (1/12/2014).
Dia berpesan, para aparatur sipil negara bisa menjadi guru dan tauladan bagi perubahan yang diharapkan masyarakat. Mereka juga harus mewujudkan penataan birokrasi yang bersih, kompeten dan dapat melayani masyarakat.
"Berikan pelayanan birokrasi yang cepat, akurat, baik, menjaga kode etik profesi, pegang komitmen, jaga integritas dan aparatur negara semakin berkualitas dan dibanggakan. Perkuat sinergi, dengan meninggalkan ego sektoral maupun ego kedaerahan," kata Jokowi.
Presiden Jokowi meminta kepada seluruh lembaga negara untuk berhemat dan tidak menghambur-hamburkan anggaran.
Jokowi pun mengancam lembaga dan kementerian bila ditemukan ada indikasi boros dia akan memotong anggaran kementerian atau lembaga tersebut.
"Kalau ada indikasi boros langsung dipotong!" ujar Jokowi di HUT Korpri di Monas, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Jokowi juga akan membangun sistem supaya para pegawai birokrat tidak malas-malasan dalam melayani masyarakat. Dengan adanya sistem, maka para pegawai akan mengabdi untuk rakyat dengan maksimal.
"Orangnya harus mengikuti sistemnya. Sistem yang kita bangun. Misalnya, yang nasional seperti one stop service," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi sudah melihat adanya perubahan yang positif di birokrat. Dia mengatakan, sudah ada keinginan dari lembaga dan kementerian untuk berubah ke arah yang lebih baik.
"Saya sudah melihat adanya keinginan yang kuat dari birokrasi kita untuk memperbaiki, dari yang sudah baik menjadi lebih baik," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar