Antusiasme masyarakat melihat Presiden sekaligus Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak
terbendung ketika upacara Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-69
di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, 17 Agustus 2014. Seusai pembacaan doa sebagai penutup upacara dibacakan,
Jokowi membubarkan peserta upacara.
Jokowi pun berbalik kemudian
langsung menyalami sejumlah veteran pejuang yang duduk di barisan kedua.
"Selamat
ya Pak, semoga sukses," ujar salah seorang pejuang yang menyalami
Jokowi. "Selamat Pak. Saya doakan pemerintahan yang besok makin baik,"
ujar pejuang veteran lain.
Jokowi tidak menjawab salam tersebut.
Selain senyum, presiden terpilih periode 2014-2019 itu hanya
mengangguk-anggukan kepala serta membungkukan badannya.
Selain
kepada para veteran, Jokowi juga menyalami pegawai negeri sipil lain.
Peserta upacara itu sendiri adalah PNS di lingkungan Pemprov DKI
Jakarta, perwakilan Polri, TNI, Pramuka, pelajar, lembaga swadaya
masyarakat serta lainnya.
Warga yang hadir berhamburan menerobos barikade pengamanan dan langsung
berdesak-desakan ingin bersalaman dan berfoto dengan Jokowi.
"Pak, salaman Pak," teriak salah satu warga. Jokowi pun menuruti dan
bersedia diajak berfoto-foto. Walhasil, situasi menjadi hiruk pikuk.
Petugas protokoler pun kewalahan mengatasinya. Beberapa warga nyaris
terjatuh karena terjadi aksi saling dorong. Mereka juga tidak
memperhatikan jalanan yang tidak rata. Tanaman hias yang ditempatkan di
sekitar panggung menjadi rusak karena terinjak-injak.
"Pak dari Solo, Pak. Dari alun-alun, salaman sebentar," ujar salah
seorang wanita. Jokowi pun menoleh ke arah teriakan tersebut dan
berhenti sejenak. Kemudian, ia menyalami wanita tersebut sembari
tersenyum. "Kalau saya dari Serang, Pak," kata warga lainnya.
Mantan Wali Kota Solo itu tak banyak bicara. Ia hanya melempar senyum
dan sesekali menyalami warga sebisanya. Tak sampai di situ, warga terus
berdesak-desakan hingga Jokowi sampai ke mobilnya. Saat kaca jendela
terbuka sedikit, masih ada warga yang mengulurkan tangan untuk
bersalaman dengan Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta, Jawa
Tengah, itu pun terlihat santai menanggapi permintaan itu. Ia
mengulurkan tangan sebisanya sembari menjawab pertanyaan wartawan. Tak
lama, kaca jendela mobil pun ditutup. "Mau ke Balai Kota," ujar Jokowi
singkat saat warga meneriakinya.
Jokowi berharap Indonesia akan lebih mampu mengelola negara
secara mandiri. Ditanya apakah selama ini artinya belum mandiri, ia tak
mengiyakan secara gamblang.
"Ya kamu bisa lihat sendiri," kata
dia kepada wartawan usai upacara kemerdekaan di Monumen Nasional, Ahad,
17 Agustus 2014.
Menurut
Jokowi, tantangan Indonesia di usia yang tak lagi muda ini adalah
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, dia mengingatkan jangan sampai
melupakan pemerataannya. Selain itu, dia ingin menghilangkan gab antara
si kaya dan si miskin.
Terkait harapannya menjelang detik-detik
terakhir sebagai Gubernur DKI, Jokowi tak menjelaskan. "Wong masih di
Jakarta, kok," ujarnya singkat. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar