Minggu, 17 Agustus 2014

Jokowi Resmikan MRU PGN Waduk Pluit

Tepat di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69 tahun, hari ini PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) meresmikan fasilitas pengisian bahan bakar gas yakni Mobile Refueling Unit (MRU) di wilayah Waduk Pluit, Jakarta Utara. MRU ini mampu melayani sekitar 500 unit kendaraan setiap hari.
Peresmian MRU ketiga yang dioperasikan oleh PGN tersebut  dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, sebagai energi baik yang ramah lingkungan, efisien dan tersedia sangat besar sumber energinya di dalam negeri, gas bumi merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin membebani anggaran pemerintah akibat subsidi yang terus membesar.
"Peringatan ulang tahun kemerdekaan RI ini harus menjadi titik tolak bagi kita untuk tidak tergantung pada BBM," kata Hendi usai mendampingi Jokowi meresmikan MRU PGN Waduk Pluit, Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Dengan total cadangan gas bumi di Indonesia yang mencapai 150,39 TSCF dan cadangan gas non konvensional seperti CBM sebesar 453,3 TCF, Indonesia memiliki sumber energi yang sangat besar dan kompetitif untuk menggerakkan ekonomi nasional.
Melalui penggunaan energi baik yang lebih efisien ini, sektor industri, usaha kecil dan komersial akan memiliki daya saing yang semakin kuat, sehingga ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih tinggi dan berkelanjutan. Dengan menggunakan gas bumi, pelanggan industri PGN dapat menghemat biaya energi lebih dari Rp55 triliun per tahun jika dibandingkan memakai BBM.
Menurut Hendi, penggunaan BBG untuk sektor transportasi juga akan mengurangi beban biaya subsidi BBM yang akan terus membengkak mengingat populasi kendaraan bermotor yang terus meningkat, sementara untuk memenuhi kebutuhan BBM Indonesia masih melakukan impor.
"Pembangunan SPBG dan MRU yang dilakukan PGN merupakan upaya strategis untuk mempercepat proses konversi dari BBM ke BBG di sektor transportasi. Kami berharap melalui sinergi diantara seluruh stakeholders, program konversi ke BBG di sektor transportasi ini dapat dipercepat, sehingga biaya subsidi BBM dapat berkurang," ujar Hendi.
Saat ini PGN menyuplai gas bumi bagi 14 SPBG di Jakarta. Selain itu PGN juga memiliki dan mengoperasikan SPBG dan MRU. Tahun ini PGN menargetkan pembangunan 16 SPBG dan MRU yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Selain membangun infrastruktur gas bumi untuk transportasi, PGN juga mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur bagi sektor industri dan rumah tangga. Di Lampung, PGN telah mengoperasikan Floating Storage Regatification Unit (FSRU) yang akan melayani kebutuhan gas bagi industri, PLN dan rumah tangga untuk wilayah  Sumatera bagian Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Di Lampung PGN juga sudah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi sepanjang 90 km dari total 100 km.
Di Jawa Tengah, PGN sedang membangun infrastruktur gas terintegrasi yang memungkinkan wilayah ini teraliri gas bumi. Pada saat ini PGN sedang menyelesaikan pipa transmisi Kalija I sepanjang 207 kilometer dan jaringan distribusi Jawa Tengah sepanjang 317 kilometer, mulai dari Kendal, Semarang, Kudus, Ungaran dan Solo Raya.
Di Jawa Timur, PGN juga terus mengembangkan dan memperluas jaringan pipa gas untuk melayani sektor usaha yang berkembang pesat di wilayah ini. Sebagai wilayah yang kaya dengan sumber gas bumi, pengembangan infrastruktur gas di Jawa Timur mutlak untuk dilakukan agar pemanfaatan gas bumi semakin optimal dan mampi mendukung sektor usaha dan menarik investasi lebih besar.

Coba Bajaj
Usai meninjau Pengisian Bahan Bakar Gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN), Jokowi juga mencoba bajaj berbahan bakar gas yang sudah diterapkan di Jakarta.
Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sengaja mengalihkan bajaj dari premium ke gas. Sebab untuk meningkatkan penghasilan pengendara bajaj. Selain itu, dengan menggunakan gas, maka pencemaran udara juga berkurang.
"Kita memang mengalihkan yang dulu premium yang polusinya banyak dan keuntungan pengemudi bajaj mahal, sekarang dipindahkan ke gas," ujarnya, Minggu (17/8/2014).
Dia menambahkan, penerapan BBG sudah dilakukan semenjak satu tahun lalu. Rencananya peralihan akan terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Selain PGN, Jokowi juga akan meminta salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertido (Jakpro) juga melakukan hal yang sama.
"Dimulai tahun lalu oleh PGN. Tahun ini diperluas lagi oleh PGN dan Jakpro," tutupnya.
Usai menyampaikan hal tersebut, Jokowi mencontohkan bagaimana mengisi BBG. Setelah itu, dia masuk ke dalam bajaj dan mencoba mengendarai, walau dia enggan menyalakan kendaraan roda tiga ini.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar