Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin
Iskandar melontarkan celetukan dan sindiran saat memberikan pidato
sambutan dalam Muktamar PKB 2014 di Empire Palace, Surabaya, Minggu (31/8/2014). Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama yang juga mantan calon
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi salah satu obyek
sasaran Muhaimin.
"Gak oleh gubernur, oleh menteri kan lumayan. Nek gak lali
(Enggak jadi gubernur, jadi menteri kan lumayan. Kalau tidak lupa),"
kata Muhaimin ketika memperkenalkan Khofifah sebagai tamu yang hadir
dalam Muktamar PKB. Khofifah yang duduk di kursi undangan pun tersenyum
mendengar celetukan Muhaimin.
Pernyataan "kalau tidak lupa"
tentu saja ditujukan kepada presiden terpilih Joko Widodo dan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan. Seperti diketahui, Khofifah termasuk tim
sukses Jokowi-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014. Saat ini
Jokowi-JK yang diusung oleh PDIP tengah menimbang nama-nama calon
menteri.
Cak Imin--sapaan akrab Muhaimin--juga menyebut nama Ketua Dewan Syuro
PKB Jawa Tengah Munif Zuhri, yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren
Giri Kusumo, Banten. Menurut Cak Imin, tidak mungkin PKB bisa mengejar
PDIP di Jawa Tengah. Pada 2019 mendatang, PKB menargetkan akan
mengalahkan Partai Golongan Karya.
Pada Pemilu 2014, Cak Imin
mengakui tingkat partisipasi memilih PKB meningkat tajam hingga 85
persen. Ini berbeda dengan Pemilu 2009, ketika tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap PKB sangat rendah. Karena itu, Cak Imin meminta
seluruh kader PKB agar mempertahankan momen hasil Pemilu 2014 guna
menjaga kepercayaan masyarakat.
Ia
minta seluruh jajaran PKB harus bersatu padu dan bahu-membahu, serta
tidak ada lagi sekat antara pendukung calon presiden nomor 1 atau nomor
2. Hal ini pula yang harus dijaga di parlemen dan pemerintahan
Jokowi-JK. Bahkan ia juga mengusulkan agar nantinya pimpinan di DPR RI
dibagi rata. "Saya khawatir bahu-membahunya PKB, kalau enggak dibagi,
mending kita asal sidang saja," tuturnya.
Pernyataan itu
kemudian ditanggapi Ketua DPP PDIP Puan Maharani, yang juga hadir dalam
pembukaan muktamar ini. "Kalau pimpinan DPR RI dibagi rata, gimana kalau nanti 2019 suara rakyat dibagi rata saja. Enggak usah pemilu, enggak usah capek-capek," kata Puan dalam tanggapannya.
Puan pun mengajak seluruh partai politik dalam lima tahun ke depan tidak berlomba-lomba untuk menang pada 2019. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar