Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella
mengatakan dari sekian gagasan presiden terpilih, Joko Widodo atau
Jokowi, ada satu ide yang diperkirakan bakal terganjal di DPR. Gagasan
itu tentang tol laut.
"Bisa saja menilai bahwa program kerja tertentu belum mendesak untuk dilaksanakan," kata Patrice saat dihubungi Tempo pada Minggu (31/8/2014).
Meskipun demikian, menurut dia, tidak
masalah jika ide ini ditolak parlemen, tetapi harus diberikan alasan
logis dan dasar penolakan itu.
Selain
soal tol laut, Patrice juga angkat bicara soal program Jokowi yang
dianggap pro-rakyat, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia
Pintar. "Program seperti ini harus didahulukan. Bila parlemen tetap
menghambat realisasinya, maka bisa jadi rasa simpati pada parlemen akan
hilang dan berganti pada amarah," tuturnya.
Oleh
karena itu, Patrice menyarankan Jokowi membeberkan program kerja yang
akan dilaksanakan selama lima tahun kepemimpinannya. "Program kerja apa
yang dilaksanakan atau pun tidak, harus diberitahukan seluas-luasnya
agar rakyat paham," ujarnya.
Keterbukaan
ini, kata Patrice, juga berguna untuk mengantisipasi kekuatan parlemen
yang mayoritas dikuasai partai dari Koalisi Merah Putih. Bila formasi
koalisi tidak berubah, maka gabungan dari partai pengusung Prabowo-Hatta
pada pemilu presiden lalu menempatkan 292 anggota parlemen. Jumlah ini
kalah jauh dibandingkan partai pendukung Jokowi-JK yang memiliki 207
anggota parlemen pada periode 2014-2019.
"Urgensi dibukanya
program kerja pada masyarakat juga menjadi kontrol apabila program
pro-rakyat tidak berjalan, bisa jadi parlemen yang menghambat. Ini
pentingnya keterbukaan," ia menjelaskan. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar