Budi (39), penjual kaus
bertuliskan “Jokowi” di Jalan Simongan, Semarang, tampak sumringah
menjajakan dagangannya. kausnya laris manis diburu pembeli. Budi
tergolong kreatif menjual hasil karyanya. Tiap kaus yang dijualnya
selalu laku di pasaran.
Kaus Jokowi dijual dengan harga tiap
potong Rp 55.000. Motifnya, kaus putih polos dengan tulisan pada bagian
depan “Jokowi 2014". Di belakang kaus tertulis kalimat, “He Is My
President”. Ada juga kaus putih yang bergambar wajah Jokowi dengan
tulisan di dada “Menuju Indonesia Baru".
“Kami jual Rp 55.000.
Alhamdulillah laris,” kata Budi, penjual asal Gedung Batu Utara, 5 RT
06, RW 06 Semarang, ini pada Sabtu (8/2/2014).
Menurut Budi,
dirinya menjual kaus itu karena melihat potensi Jokowi yang digadangkan
sebagai calon presiden menarik perhatian. Diakuinya, para pembeli adalah
perorangan. Terkadang, dia diminta menyiapkan kaus dengan jumlah lebih
banyak.
“Rata-rata yang beli mengaku sebagai penggemar. Mereka ingin Pak Jokowi maju sebagai Presiden 2014," terangnya.
Kaus
bertuliskan Jokowi diburu tidak saja oleh warga Semarang, tetapi juga
warga dari berbagai daerah. Menurut Budi, yang membeli kausnya ada yang
dari Demak, Kendal, Grobogan, dan Kudus. Selain kaus Jokowi, dijual pula
kaus Presiden RI ke-2 Soeharto. kaus Soeharto yang dijual bertuliskan,
“Piye Kabare”.
"Kaus Jokowi sama Pak Harto sama-sama laris. Tapi,
kaus Jokowi lebih laris. Jadi, ya lumayan banyak yang cari, bahkan
sering kali kehabisan stok," sambung Budi.
Terpisah, fungsionaris
PDI-P Jawa Tengah, Maria Goretti Nunik Sriyuningsih Hariati, menilai,
penjualan kaus Jokowi memanfaatkan hasil survei. Meski begitu, dia tak
merisaukan adanya penjualan kaus bergambar kader PDI-P di Semarang.
Sebaliknya, partai berbangga karena partai semakin populer.
“Partai
memang tak menggerakkan untuk mencetak kaus Jokowi. Tetapi, kami
mendukung saja asal isi kaus tak menjelekkan,” jelas legislator Jawa
Tengah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar