Rabu, 01 Januari 2014

Menunggu Klimaks Jokowi

Riuh rendah tahun politik, 2014, tidak dapat dipungkiri bakal bisa mengganggu kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Munculnya dorongan masyarakat setahun belakangan ini kepada Jokowi untuk maju sebagai calon presiden dicermati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan tahun politik 2014 ini merupakan waktu yang digunakan PDIP untuk melihat dukungan publik terhadap Jokowi.
"Sejauh mana klimaks dukungan publik ke Jokowi," kata Siti kepada detikcom kepada detikcom, Rabu (1/1/2014).
Terkait popularitas Jokowi untuk pencalonan presiden, Siti berpendapat PDIP memiliki tiga opsi. Pertama, Megawati-Jokowi, Jokowi dan keturunan Sukarno, dan kalau kalah pada pemilu legislatif, Jokowi dipasangkan dengan partai yang lain. "Kalau sekarang yang terbaca kan Mega dan Jokowi," ujarnya.



Siti mengatakan pencapresan Jokowi akan berpengaruh pada kelanjutan program- program Pemda DKI yang telah dan sedang dijalankan selama ini bersama Ahok.
"Iya itu kan kalau sudah tetap, digantikan Ahok. Ahok kan sebetulnya melakukan perubahan-perubahan, terobosan, meskipun ada yang keberatan dengan caranya, tapi dia termasuk berani," jelas Siti.
"Lalu apakah jika tidak dengan Jokowi dia akan aman, tidak dapat resisten terutama di DPRD-nya? Ini kan berimbang, Jokowi menenangkan masyrakat. Kalau sampai Jokowi naik ke level nasional, apakah ada lagi garda terdepan," lanjutnya memaparkan.
Dia juga menilai, menjelang Pemilu 2014 ini, kader-kader partai yang menjadi pejabat publik akan mendapat amanat dari partainya, dan didorong untuk tidak melaksanakan program yang dinilai tidak menguntungkan suara partai.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Effendi Simbolon mengakui partainya akan menjaga sosok Jokowi karena namanya menjadi media darling. Tapi, ia menegaskan PDIP tidak akan lupa diri terkait fenomena ini. "Kita lihat terus dan jaga ini ya," ujar Effendi kepada detikcom detikcom, Selasa (31/12/2013).

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar