Selasa, 12 Maret 2013

Akhir Maret, Jokowi Evaluasi KJS

Penggunaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan pada 10 November tahun lalu, akan dievaluasi pada akhir Maret ini.
"Nanti akhir bulan kita mau evaluasi, dengan uji publik, kita kumpulkan masyarakat yang pernah ke rumah sakit. Mungkin dewan kesehatan dan serikat rakyat miskin, kita undang," ungkap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Senin (11/3/2013).

Jokowi menambahkan, dalam uji publik tersebut, akan dibicarakan masalah perbaikan sistem yang ada di DKI, khususnya soal kesehatan.

Mantan Walikota Solo ini, mengaku tidak ada kendala apapun dalam program KJS, yang sudah berjalan selama lima bulan itu.

Menurut Jokowi, tahun ini KJS memang belum dibagi sepenuhnya untuk setiap warga Ibu Kota. "Ya ngeluh, orang belum didistribusi. Kalau yang di rumah sakit iya, kalau kartunya memang belum didistribusi bagaimana," paparnya.

Sementara itu, terkait kasus penolakan pasien pemilik KJS, di beberapa rumah sakit, Jokowi memiliki jawaban sendiri. "Kalau kita nunggu siap rumah sakit, jangan pakai KJS, biar yang sakit di rumahnya saja, nahan sakit di rumah, bukan cuma ratusan, tapi ribuan," terangnya.

Sedangkan kasus pasien balita yang ditolak dan mencari rumah sakit sendiri, suami Iriana ini pun punya penjelasannya sendiri. "Itu fakta, memang ruangnya itu penuh, kita perlu ruang, tapi kan kita perlu waktu untuk siapkan fasilitas seperti itu," sambungnya.

"Saya sudah bilang bolak-balik, yang kita perbaiki dulu sistem rujukannya. Mungkin prioritas yang harus masuk rumah sakit RS siapa dulu? Mungkin bayi dulu. Nanti akhir bulan itu yang akan kita bicarakan," simpulnya.

Dia menambahkan, dana Rp800 miliar untuk mengcover KJS dirasa cukup, jika melalui mekanisme yang benar. "Kalau sistem rujukannya bener, cukup," pungkasnya.


Sumber :
okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar