Sabtu, 28 Desember 2013

PDIP Tak Takut Jokowi `Dirayu` SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak memanggil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden. Pertemuan ini tidak tercantum di jadwal resmi SBY, maupun agenda Jokowi.
Sebelum bertemu Jokowi, SBY memang memanggil sejumlah tokoh politik. Seperti Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Kini giliran Jokowi, nama yang selalu menjuarai survei capres, diundang SBY ke Istana.
Apa kata PDIP? Apakah PDIP tidak takut bila salah satu kader andalannya 'dirayu' SBY?
"Sebagai Gubernur sudah seharusnya berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, kalau ada hal lain sebaiknya tidak berandai-andai," kata Wakil Sekjend PDIP Eriko Sotarduga dalam pesan singkatnya, Jumat (27/12/2013).
Eriko menjelaskan, Banteng Moncong Putih tak takut kader potensialnya diambil SBY untuk dipasangkan dengan Capres Partai Demokrat. Lantaran, Jokowi merupakan kader PDIP yang patuh dan taat atas perintah partai.
"Tentunya Pak Jokowi sebagai kader partai sudah teruji dan bijaksana dalam bersikap," tuturnya.
Dalam pertemuan antara Jokowi-SBY di Istana juga membahas masalah banjir dan kemacetan di Ibukota. Bagi Eriko, sudah seharusnya Pemerintah Pusat membantu Pemprov DKI Jakarta.
"Menurut hemat kami, sudah seharusnya dalam mengatasi banjir di Jakarta memang perlu menjadi perhatian utama Pemerintah Pusat. Karena bagaimanapun juga banjir di DKI Sumbernya bukan di DKI tetapi hulunya ada diluar Jakarta," ungkapnya.
Penanganan ini, akta dia, tidak bisa hanya ditangan oleh Pemda DKI. Kewenangan yang menjangkau daerah diluar DKI hanya dapat dikendalikan Pemerintah Pusat.
"Yang berada di Kementrian PU, begitu juga Lingkungan, Kehutanan yang langsung dibawah kewenangan Menteri yang Notabene adalah Pembantu Presiden," tukasnya.

Sumber :
liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar