Nurul Arifin menuai protes setelah muncul pernyataannya di sebuah koran di Jakarta. Pernyataan Nurul, menurut media officer JK, Husain Abdullah, statement Nurul bernada menyudutkan Jusuf Kalla (JK).
Husain mencontohkan bahwa saat puasa Ramadhan yang lalu JK melarang masjid memajang foto dirinya sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengucapkan selamat puasa karena ia tidak mau ada yang mengurangi keikhlasannya.
Padahal, kata Husain, sangat mungkin JK melakukan dalam kapasitasnya sebagai ketua DMI. JK juga pernah melarang Palang Merah Indonesia (PMI) memasang umbul-umbul dan spanduk bergambar dirinya saat berlangsung di Malang. menjaga orisinalitas kegiatan sosialnya agar tetap dalam "Dimana logikanya JK pendekatan kepada Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta - red). Apa dasarnya?" tanya Husain.
Husain mengingatkan agar statement Nurul jangan sampai kontraproduktif terhadap Nurul yang bisa membuat dia kehilangan pendukung di daerah pemilihannya.
"Bagaimana pun JK masih punya banyak simpatisan Golkar di berbagai daerah," tambahnya.
Husain heran dengan pernyataan Nurul yang menuduh JK dengan tidak berdasar padahal Wasekjen Golkar tersebut sangat mengenal JK dengan baik.
“Nurul jangan pura-pura tidak tahu Pak JK, kan dia dulu ikut Pak JK tahun 2009, kok Nurul tiba-tiba jadi orang asing yang baru kenal JK. Dan ingat politik itu dinamis, kadang-kadang kaki kiri di depan suatu saat kaki kanan di depan,” katanya.
Sebelumnya Nurul Arifin mengatakan bahwa JK menggunakan kerja sosial di PMI dan DMI sebagai institusi politik pribadi. Nurul juga menyebut JK melakukan pendekatan kepada Jokowi untuk kepentingan Pilpres 2014.
Sumber :
tribunnews,com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar