Serupa dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga setuju dengan gerakan busway kick yang diciptakan pria berusia 62 tahun bernama Muhammad Daivi. Tapi dari tiga gerakan yang dibuat Daivi, Ahok lebih setuju sanksi sosial untuk pelanggaran busway dengan mengarahkan jempol ke bawah.
"Jangan menendang lah. Kasih jempol saja ke bawah," ucap Ahok saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu (16/11/2013).
Menindaklanjuti program sterilisasi jalur Transjakarta, Ahok menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menambah jumlah CCTV. Dengan bantuan alat itu, kendaraan yang melanggar bisa terekam secara otomatis
"Makanya kita dengan Dirlantas Polda Metro Jaya untuk siapkan website dan CCTV untuk memotret kendaraan yang masuk busway dan itu akan menjadi bukti tilang," tambahnya.
Seperti perencanaan di awal, lanjut Ahok, mereka yang telah ditilang karena menerobos busway akan dipersulit saat melakukan perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Saat penyambungan STNK, maka STNK-nya akan diblokir," tegas Ahok.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar