Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menampik telah melibatkan unsur Polri dan TNI dalam penataan kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurutnya, kedua unsur itu tak diperlukan karena pemindahan PKL telah rampung.
"Enggak kok, wong sudah mau pindah, mau ngapain lagi (mengerahkan Polri-TNI)?" ujar Jokowi seusai "blusukan" ke Tanah Abang, Selasa (6/8/2013).
Tak hanya Polri dan TNI, Jokowi melanjutkan, hal serupa juga diberlakukan bagi aparat Satpol PP.
Menurutnya, tugas mereka hanya pada penegakan hukum saja, bukan
mengawal pemindahan pedagang kaki lima dari tepi jalan ke Blok G.
Sebelumnya, pada Senin (22/7/2013), Pemprov DKI Jakarta melakukan penataan Pasar Tanah Abang, yakni memakai sistem push and pull.
Artinya, menarik PKL dari jalan ke tempat yang tersedia dan mendorong angkutan kota untuk tertib lalu lintas.
Kepala
Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengatakan, tak hanya unsur Satpol PP,
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Dinas Perhubungan, serta Polri
dan TNI juga dilibatkan dalam penertiban ratusan pedagang kaki lima
Pasar Tanah Abang.
Menurut dia, koordinasi tim gabungan perlu
dilakukan terutama untuk penertiban. Sebab, PKL diperkirakan akan
kembali dari kampung halaman setelah Kamis (15/8/2013).
Penjagaan
kawasan sekitar Pasar Tanah Abang perlu dilakukan karena mereka akan
datang lagi dan berusaha membuka lapak dagangan mereka.
Sejak Sabtu (3/8/2013), PD Pasar Jaya telah menutup pendaftaran PKL yang hendak masuk ke Blok G.
Sebanyak
961 lapak yang ada sudah terisi dan kini tersisa sebanyak 99 lapak yang
masih direnovasi. Itu pun sudah ada PKL yang memesan.
Proses pemindahan PKL menurut rencana akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, 11 Agustus 2013.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar