Walaupun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan sudah beberapa
kali berdialog dengan warga sekitar Waduk Pluit Jakarta Utara, namun
perwakilan warga merasa belum pernah diajak komunikasi.
Kedatangan Jokowi ke area Waduk Pluit beberapa kali belum sempat membuka dialog panjang soal rencana relolasi warga.
"Saya
mendengar di media, Pak Jokowi sudah dialog dengan warga, warga yang
mana ya ? Mungkin warga yang lain, atau ada ada orang yang mengaku
sebagai warga Muara Baru," tutur Syahroni, Ketua RT 19 RW 17, Kelurahan
Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (18/5/2013) di
Jakarta.
Syahroni mengatakan dialog dengan Jokowi sangat penting untuk mencari solusil jalan tengah.
Warga
ingin menyampaikan segala hal terkait dengan rencana pemerintah
merelokasi warga. Syaroni yang tinggal di sisi timur Waduk Pluit belum
pernah berdialog soal rencana tersebut.
"Tidak ada yang sulit,
yang penting dialog dahulu. Kami ingin gubernur mendengar kami dan kami
bisa mendengar rencana gubernur. Saya tidak akan menyampaikan rencana
wara ke pihak ketiga, saya khawatir informasi yang masuk nanti akan
salah," kata Syahroni.
Sejauh ini, relokasi baru berjalan di sisi
barat waduk. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merelokasi warga di
sisi timur waduk setelah ada kepastian pembangunan rumah susun untuk
warga.
"Mereka (warga di sisi timur waduk) akan direlokasi setelah ada rusun," kata Jokowi.
Terkait dialog dengan warga, Jokowi berkali-kali mengatakan hampir setiap hari berkunjung ke Pluit.
Dia mengaku banyak kelompok yang ada di kawasan Waduk Pluit. Masing-masing kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Jokowi
mengaku sudah mengetahui persis siapa yang memanfaatkan tanah negara,
dan siapa yang warga yang menyewa dari orang lain.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar