Di tengah dorongan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi), ternyata DPRD DKI berencana melakukan kunjungan kerja
(kunker) ke 3 negara. Mereka berdalih mempelajari program Jokowi, namun
kepergian mereka dianggap pemborosan.
"Itu jelas pemborosan,
publik dikelabui dengan nama studi banding program Jokowi, biar ada
pembenaran," kata Direktur Investigasi Fitra, Uchok Khadafi, kepada
detikcom, Jumat (31/5/2013).
Kunker anggota DPRD DKI ke 3 negara
yakni Belanda, China dan Malaysia dalam hitungan Fitra menghabiskan
anggaran Rp 1,8 miliar. Uang sebanyak itu tentu diambil dari APBD DKI
Jakarta.
"Kalau DPRD tidak mau menghentikan ini, lebih baik
jangan dipilih lagi anggota yang kerjanya hanya jalan-jalan dan
senang-senang saja," protes Uchok.
Para legislator Kebon Sirih ke
luar negeri beralasan untuk melakukan studi banding terkait empat
program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa
(Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT).
"Memang empat
proyek itu sudah jelas dan sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Kalau mau memperjelas tidak usah ke luar
negeri, cukup baca buku, internet, atau panggil ahli dari luar negeri ke
DPRD. Tidak makan anggaran sampai RP 1,8 miliar," pungkas Uchok.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar