Pada Sabtu (30/3/2013) lalu, Gubernur DKI Joko Widodo berkunjung ke negeri jiran, Singapura. Selain mencari advisor MRT, orang nomor 1 di Ibu Kota itu juga survei soal pengelolaan Singapura terhadap taman-tamannya.
"Bukan
cek taman, saya nggak mengecek kok. Yang saya ingin tahu itu, mereka
mulai taman itu dari mana sih. Tahun 1970-1980 kan Singapura juga kumuh.
Jadi dari mana mulainya. Tahu-tahu jadi negara taman gitu, negara
hutan. Ini yang kita sudah memulainya," ujar Jokowi di Gedung Balai
Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).
Menurut
Jokowi, untuk membuat banyak taman di kota memerlukan lahan yang luas.
Konsekuensinya, akan banyak warga yang harus dipindahkan agar taman kota
terwujud. Proses pembebasan lahan juga sedang dilakukan Pemprov DKI.
"Kalau
menanamnya kita pintar. Jadi kita lihat memulainya bagaimana. Jadi kan
itu memerlukan lahan besar sehingga orang yang dipidahkan juga besar.
Ini yang bisa nanti jadi taman kota juga," tuturnya.
Jokowi
berharap program taman kota tersebut dapat terealisasi tahun ini. Lokasi
yang dimungkinkan untuk penerapan taman kota seperti Marunda atau Muara
Baru.
"Ya bisa Marunda atau Muara Baru. Kita lagi cari-cari
lokasi. Sehingga nanti bisa terintegrasi antara ruang terbuka hijau,
dengan taman, Puskesmas, kalau perlu dengan rumah sakit dan
transportasinya juga, entah itu MRT atau monorel. Ini kerja benar,"
jelas Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar