Penyediaan air bersih untuk warga Jakarta selama ini didapat melalui
penyaluran dari Waduk Jatiluhur di Jawa Barat. Namun jumlah kuota air
yang tersedia dinilai masih belum mencukupi kebutuhan seluruh warga DKI,
sehingga penyediaan air bersih tidak mencegah warga dari
mengeksploitasi air tanah secara berlebihan.
Untuk itu, Pemprov DKI berencana menambah kuota penyediaan air bersih untuk warganya.
"Iya
itu yang harus secepatnya diusahakan (penambahan penyediaan air
bersih)," ujar Gubernur DKI Joko Widodo di gedung Balai Kota, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).
Jokowi
mengatakan saat ini penyaluran air dari waduk Jatiluhur ke Jakarta
melalui Kanal Barat mencapai 18 ribu liter per detik. Idealnya, menurut
Jokowi, jumlah tersebut harus ditambah sekitar 5 ribu liter per detik
lagi untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta setiap
harinya.
Hal itu, lanjut Jokowi, direncanakan dapat terealisasi pada tahun 2015 mendatang.
"Insya
Allah pertengahan tahun kita laksanakan (proyek penambahan air bersih).
Sehingga di 2015 yang tambahan 5 ribu liter itu ada," tuturnya.
Untuk
membangun proyek tersebut, mantan Wali Kota Solo ini mengatakan Pemprov
DKI Jakarta menggandeng Kementerian PU. Nantinya, penyediaan air bersih
ini akan dikelola secara bisnis.
"Kita kerjasama dengan Kemen PU, dan PU menggandeng yang lain. Kita ini hanya menyiapkan, bukan water treatment-nya. Nah, itu kan masuknya di Bekasi, water treatment-nya
di Bekasi, ditarik ke Kanal Barat dan akan dikelola secara bisnis. Ini
jelas kita terlambat untuk antisipasi itu. Saya ngejarnya saja
kewalahan," ucap Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar