Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara seputar aksi
warga yang memprotes normalisasi Waduk Pluit. Ia mengaku terus
mencarikan solusi terbaik, tapi menolak memberi ganti rugi untuk
penyewa.
"Sudah ketemu sama saya ya nggak sekali, dua kali, itu
udah. Yang penting beri solusi," kata Jokowi di Gedung Balai Kota, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2013).
Jokowi
mengatakan warga menolak rusun yang ditawarkan. Padahal, rusun tersebut
dibangun di dekat dengan rusun lama di Muara Baru.
"Kalau
mintanya yang seperti ini (lahan) ya kita yang sulit. Lahan di mana,
tunjukkan. Kalau urusannya itu (lahan), kita udah beli lahan untuk rusun
lagi," ujar Jokowi yang terbalut baju batik warna biru dan ungu ini.
Jokowi
menolak memberikan ganti rugi kepada para penyewa. Mayoritas penyewa
memiliki rumah sewa hingga 20 unit yang dibangun di tanah negara.
"Hampir
70% sewa menyewa di situ, mendirikan bangunan disewain, ada satu orang
yang 20 rumah, ada yang 15 rumah, ada yang 10 rumah. Itu yang kita nggak
mau. Kalau itu nggak kita hentikan di mana-mana akan terjadi seperti
itu ya kan. Tanah negara didirikan bangunan," papar Jokowi.
Sarjana Kehutanan UGM ini menegaskan normalisasi Waduk Pluit dibutuhkan guna mengantisipasi bencana banjir.
"Itu
waduk utama kita untuk mengatasi banjir di Jakarta, waduk 80 hektar,
sekarang ada di bawah 60 hektar, juga dangkal hanya 2 meter, 3 meter,
harusnya 10 meter. Kalau kita terus-terusan nggak berani memutuskan
seperti itu ya nggak akan rampung-rampung," kata dia.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- merdeka.com : "Jokowi tolak beri uang kerohiman bagi korban gusuran di Pluit"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar