Rustri tak ada di antara jajaran elite PDIP yang hadir dalam acara deklarasi yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/4/2013). Padahal semua elite di lingkaran terdekat Mega hadir dalam acara ini seperti Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Plt Ketua DPD PDIP Jateng M Prakosa, Joko Widodo, dan 2 kepala daerah dan wakil kepala daerah di Jateng yang berasal dari PDIP juga datang.
Tak menghadiri acara deklarasi tersebut, Rustri tak memberikan keterangan apapun. Padahal Rustri masih menjadi kader PDI Perjuangan. Rustri sendiri telah menerima undangan deklarasi cagub-cawagub Jateng tersebut.
Memang penetapan pasangan cagub Jateng dari PDIP masih belum bisa diterima Rustri. Dalam penjelasan secara terbuka Rustri mengaku kecewa Mega dan siap menjadi Rambo, di pihak lain PDIP belum memberikan penjelasan soal pencoretan namanya dari kandidat cagub Jateng.
Namun tanpa kehadiran Rustri deklarasi tetap digelar. Dalam sambutannya, Mega menegaskan basis nasionalis di Jawa Tengah harus diselamatkan dengan memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Dia bertekad akan memantau langsung Pilkada Jateng karena sudah ada yang sesumbar untuk menumbangkan dominasi PDIP d Jateng.
"Jateng ini tarung beneran. Karena ada yang sudah sesumbar, katanya 'Tidak bisa sebuah partai hanya bisa berbasis di sebuah daerah. Suatu saat bisa dikalahkan'. Saya tegaskan, boleh saja kita pernah dikalahkan suatu partai di daerah lain, tapi tidak untuk Jawa Tengah ini. PDIP di Jawa Tengah harus langgeng dan abadi," ujar Mega dengan nada tinggi.
Megawati kemudian menceritakan bahwa ada pesan khusus dari Bung Karno kepadanya. Bung Karno mengatakan kekuatan nasionalis yang harus selalu diperhitungkan dan selamatkan adalah Jateng.
"Tadi kalian sudah deklarasi untuk memenangkan Ganjar - Heru. Tak titeni saka kadohan (saya pantau langsung dari kejauhan). Kalau sampai berbohong, saya tagih kalian nanti," lanjutnya.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar