Masalah pembebasan lahan Makam Mbah Priok di Jalan TPU Dobo, Kelurahan
Koja, Jakarta Utara, masih harus melewati proses yang panjang. Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum melakukan pembicaraan terkait hal
tersebut pada pihak terkait.
Dijumpai di Kampung Karang Kendal, Kelurahan Rorotan, Cilincing,
Jakarta Utara, Jokowi menjelaskan, pihaknya baru melakukan berbagai
pendekatan pada ahli waris, tokoh ulama, dan masyarakat setempat. Ia
menjamin, tak akan ada upaya penggusuran makam, karena yang akan
dilakukan hanya sebatas mengembalikan lahan di sekitar makam menjadi
akses jalan masuk dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kita baru
pada proses-proses pendekatan, jadi masih panjang. Bukan menggusur ya,
kita ingin bicara dulu dengan semuanya," kata Jokowi, Minggu
(24/3/2013).
Seperti diberitakan, Makam Mbah Priok di Jalan TPU
Dobo, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, terkena proyek pembangunan akses
tol Tanjung Priok. Jokowi memastikan dia bakal menggunakan cara-cara
persuasif untuk memberi pengertian kepada ahli waris lahan dan warga
setempat. Ia menyadari isu pembebasan lahan makam itu sensitif sehingga
rentan menimbulkan friksi, bahkan bentrok fisik dengan warga.
"Kita rangkul, dialog, win-win.
Semua harus merasa diuntungkan, jangan sampai ada yang merasa
dilangkahi. Saya akan temui ulama di sana, pedagang kaki lima, dan
warga," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Bambang
Sugiyono menjelaskan, pembebasan lahan area makam Mbah Priok telah
difasilitasi. Nantinya, luas wilayah makam itu akan diperkecil untuk
memperlebar akses jalan yang menopang sibuknya Pelabuhan Tanjung Priok.
Pasalnya, pintu masuk dan keluar akses tol Tanjung Priok akan berada
persis di area makam Mbah Priok.
"Ini sengketa dengan Pelindo.
Nanti tetap ada masjidnya, ada tempat untuk ziarahnya, tapi area
makamnya sedikit menyempit, untuk menopang sibuknya aktivitas di
pelabuhan," ujar Bambang.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar