Kamis, 10 Januari 2013

Bangun Deep Tunnel, Jokowi Lihat Malaysia, Menteri PU Jepang

Untuk mengatasi banjir sekaligus mengurangi kemacetan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin membuat deep tunnel. Awal ide itu tercipta saat Jokowi melihat SMART, terowongan raksasa milik Malaysia.
Kementerian Pekerjaan Umum ternyata lebih memilih desain terowongan raksasa dari Jepang daripada Malaysia. Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menilai konsep deep tunnel milik Jepang sesuai dengan desain dan kebutuhan untuk ibukota Jakarta.
"Kemarin saya contoh model yang kayak Jepang begitu, yang sudah ada Malaysia tapi kondisi Malaysia sangat jauh dengan kondisi di Indonesia," ujar Djoko Kirmanto di kantor Kementerian Perekonomian, Kamis (10/1/2013).
Namun Djoko Kirmanto belum memutuskan desain deep tunnel dari negara mana yang akan dibuat."Jepang dan Amerika punya proyek Deep Tunnel. tapi mana yang kita tiru kita belum tau," ungkap Djoko Kirmanto.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews.com dari roadtraffic-technology, SMART dibangun pada 2003. Proyek ini merupakan proyek terowongan terpanjang di Malaysia dan menggunakan teknologi yang tinggi.
Berdiameter 13,2 meter, mencakup 9,7 km terowongan untuk banjir dan 4 km dua jalur kendaraan. Total investasi yang dihabiskan untuk mega proyek ini Rp 16 triliun atau sekitar 514 juta dollar AS. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk membuat deep tunnel sebesar Rp 16 triliun.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar