Kamis, 10 Januari 2013

5 Tamu Asing dan pujian untuk Gubernur Jokowi

Beberapa di antara para duta besar ini mengagumi sosok Jokowi sebagai pejabat yang bisa dijadikan teladan. Beberapa di antaranya menawarkan kerja sama antara negara mereka dengan DKI Jakarta. Reputasi Jokowi sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World Mayor memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para duta negara sahabat. Berikut ini tamu penting Jokowi dalam beberapa hari terakhir.

Dari Australia

Dubes Australia untuk Indonesia Greg Moriarty menjadi tamu Jokowi, Selasa (8/1). Pertemuan keduanya membahas kerja sama Pemprov DKI Jakarta membahas kemungkinan membantu sejumlah perusahaan swasta yang terkait dengan penyediaan air bersih di Jakarta dalam jangka waktu lama.

"Saya juga sangat tertarik mendengar perspektif pemprov terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi, terutama dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta," terang Greg.

Kesempatan ini, kata Greg merupakan pertemuan untuk membicarakan mengenai kerja sama di antara Indonesia dan Australia berbagi pengalaman atas perkembangan Australia di sejumlah bidang berkelanjutan. Sehingga nantinya dapat berkontribusi untuk perkembangan dari kota Jakarta.

Jokowi mengatakan Dubes Australia memiliki berbagai konsep manajemen di bidang transportasi. Sehingga, nantinya mempunyai  bantuan untuk memperbaiki manajemen transportasi di DKI.

"Baik memperbaiki halte, juga memperbaiki alat transportasi itu sendiri, belum secara detail kita bicarakan," katanya.

Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan mengenai manjemen bencana. Hal itu dianggap penting karena mereka juga mempunyai masalah yang sama. "Banjir kayak kemarin brisbane, banjir besar juga ya perlu saling sharing dengan mereka," tandasnya.

Pariwisata Brunei

Salah satu poin pembahasan utama pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Duta Besar Brunei Darussalam Dato Paduka Haji Mahmud Bin Haji Saidin adalah di bidang pariwisata. Brunei memperkenalkan sejumlah pariwisata andalannya dan begitu pula sebaliknya.

Dubes Brunei lebih memilih pembahasan seputar bidang pariwisata dibandingkan persoalan dan solusi kerja sama dalam mengatasi banjir. Banjir merupakan penyakit kronis yang sudah lama dan dirasakan warga ibu kota yang butuh antisipasi penyelesaian secepatnya.

Adapun alasan Dato Paduka Haji Mahmud menilai lebih mampu dalam mengatasi banjir dibandingkan negaranya.

"Kita tak begitu pengalaman dalam menangani banjir. Jakarta lebih punya pengalaman dari kami," ungkap Dato Paduka Haji Mahmud usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (7/1).

Dato Paduka Haji Mahmud mengaku telah mengenal Jokowi sebelum dirinya menjadi orang nomor satu DKI Jakarta.

"Pertama kali (kenal) semenjak beliau Wali Kota Solo. Dulu saya temui wali kota sekarang sudah jadi gubernur," terangnya.

"Kita memperkenalkan pariwisata Brunei dan memperkenalkan pariwisata Jakarta," tambahnya.

Pujian dari Korea

Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Kim Yeong Seon mengajak Jokowi menjalin kerja sama antar kota yaitu Jakarta dengan Seoul. Kerja sama dilakukan per lapis. "Sebenarnya akan dilaksanakan dalam beberapa layer. Jadi tingkat pemerintah pusat terus DKI Jakarta dan provinsi Seoul, lalu tingkat antara masyarakat. Akan dilaksanakan per layer," ujar Dubes Kim.

Pertemuan ini juga dilakukan untuk mengenang 40 tahun hubungan Korsel dan Indonesia. "Jadi tahun ini adalah tahun 40 tahun terjalinnya hubungan diplomasi antara kedua negara. Untuk merayakan itu akan menyelenggarakan acara konser musik pada 9 Maret di Gelora Bung Karno. Jadi Big Bang, Super Junior, 2pm. Para wartawan silakan datang kita bisa merayakan bersama," kata Kim.

Dubes Kim juga memuji Jokowi. "Saya percaya sekali dengan leadership-nya Pak Jokowi. Saya yakin DKI Jakarta bisa jadi global city untuk masyarakat dunia," ujarnya.

Dubes Palestina

DKI Jakarta dengan Palestina akan melakukan kerja sama bilateral dalam menambah kuantitas penanganan masalah Ibukota. Hal ini terungkap dari perbincangan Jokowi dengan Dubes Palestina Fariz Mehdawi.

"Dengan Pak Dubes, kan kita Jakarta sister city dengan Palestina, jadi kita ingin? berbicara lebih konkrit apa yang diimplementasikan. Tidak hanya dalam tulisan tetapi diimplementasikan secepatnya," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota Jakarta, Kamis (3/1).

Menurutnya, nanti akan ada pertukaran dari masing-masing pemerintah untuk saling belajar. Adapun, permasalahan yang dibicarakan tentang kebakaran, demokrasi, penataan kota dan masalah Pekerjaan Umum.

Selama ini, Jokowi mengaku belum terdapat tindak lanjut secara konkrit. Sehingga nantinya akan melakukan pembicaraan lebih detail.

"Pak dubes minta agar itu konkrit dan akan kita tindak lanjuti jangan sampai hanya dikertas saja," tandasnya.

United Cities and Local Governments Asia-Pacific

Jokowi kedatangan tamu kepala United Cities and Local Governments Asia-Pacific, Peter Woods. Menurut Peter Woods, kedatangannya adalah bagian kunjungan persahabatan dengan Jakarta setelah pergantian gubernur. "Jakarta? sebagai sebuah kota terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu kota terbesar di Asia Pasifik," ujarnya.

Dia mengaku berbincang tentang sejarah pada masa lalu tepatnya pada tahun 1955. Saat itu Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno dan memprakarsai terbentuknya sebuah persekutuan Asia Afrika. Dimana pada saat itu perkumpulan independen tersebut bersatu untuk melawan kolonialisme. "Prakarsa tersebut akhirnya membangkitkan semangat di Asia Pasifik, seperti negara China, Indonesia dan yang lainnya untuk melawan kemiskinan. "Dengan pergantian gubernur baru tersebut diharapkan juga ada semangat untuk mendorong pengurangan kemiskinan dan memperhatikan pemerintahan yang berada di bawah," ujar Woods.

Sumber :
kemendagri.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar