Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden RI
ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Senin (8/12/2014). SBY bertemu Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Chairman Global Green Growth Institute (GGGI) berkantor di Korea Selatan. Diketahui,
usai mengakhiri masa tugasnya sebagai Presiden 5 selama 2 periode, SBY banyak
mendapat banyak tawaran pekerjaan internasional.
Salah satunya menjadi
Sekjen PBB. Namun, SBY memilih menjadi Presiden GGGI, dimana pekerjaan
tersebut sebagai duta lingkungan dunia.
Di GGGI, SBY diberi tugas
melakukan penyuluhan bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
berbasis ramah lingkungan. SBY nantinya, akan keliling asia untuk melaksanakan tugasnya sebagai
Presiden GGGI.
Seperti diketahui, pada masa pensiun SBY belakangan terganggu oleh
keputusan Munas Golkar IX di Bali yang menolak Perppu Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pilkada. Padahal, bersama Koalisi Merah Putih (KMP), Golkar
sebelumnya sepakat untuk menyetujui peraturan darurat yang diterbitkan
di akhir masa jabatan SBY itu.
Atas inkonsistensi Golkar itu, SBY
pun berang. "Kini, secara sepihak PG menolak Perppu, berarti
mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat
prinsip," tegas SBY dalam akun Twitter resmi miliknya, Kamis (4/12/2014).
SBY
menceritakan, kebersamaan untuk menggolkan Perppu Pilkada lewat
kesepakatan yang ditandatangani sebelum tanggal 1 Oktober lalu. Mereka
yang bertanda tangan terdiri dari enam partai anggota KMP, termasuk
Ketum Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjennya Idrus Marham.
"Nota
Kesepakatan ini saya terima tgl 1 Oktober 2014 sore hari di Jakarta,
sebelum dilaksanakan pemilihan Pimpinan DPR RI. Waktu itu PD bersedia
bersama KMP dalam kepemimpinan DPR & MPR, dengan syarat (mutlak) KMP
harus menyetujui & mendukung Perppu," tegas SBY.
Dengan
keputusan sepihak yang dibuat Golkar, SBY menyatakan Demokrat tidak akan
bisa melanjutkan kerja sama dengan pihak yang dianggap telah
mengingkari janji, dan meninggalkan komitmen bersama.
"Tidak
mungkin Partai Demokrat bisa bekerja sama dgn pihak-pihak yang tidak
konsisten, ingkar kesepakatan & tinggalkan komitmen" begitu saja,"
tandasnya.
Karena Golkar dan KMP kemungkinan besar akan menolak
Perppu Pilkada, SBY pun meminta kader Demokrat di DPR untuk merapat ke
Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang sejak awal mendukung pilkada
langsung, kendati mereka pernah meninggalkan koalisi partai pendukung
Jokowi-JK itu saat walkout di sidang paripurna 26 September 2014 lalu.
Apakah pertemuan SBY dengan Jokowi dan JK juga akan membahas masalah ini? Ternyata Tidak!
Menurut Menteri
Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, maksud kedatangan SBY ke istana tersebut untuk membahas salah satu acara yang akan digelar GGGI tahun depan.
"(SBY)
Chairman terpilih untuk Global Green Growth Institute menggantikan
mantan PM Denmark. Mau cerita bahwa nanti akan ada persiapan dari GGGI
itu termasuk pertengahan tahun depan akan ada acara itu," kata Pratikno, di Istana Negara, Jl Veteran,
Jakarta Pusat, Senin (8/12/2014).
"Permintaannya lewat Pak Sudi, ya mungkin sudah 2 minggu lalu," lanjutnya. (Sudi Silalahi merupakan mantan Mensesneg di era pemerintahan SBY - red).
Senada dengan Pratikno, Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, juga menepis gosip tersebut.
“Oh nggak tahu. Tanya SBY saja,” kata Andi saat ditanya tentang hal tersebut.
Sekitar pukul
13.07 WIB. SBY yang datang bersama Seskab terdahulu Sudi Silalahi
disambut oleh Danpaspampres Andika Perkasa.
Langkah SBY tampak santai dan terus menebar senyumnya ke segala penjuru.
Begitulah gaya SBY saat
menginjakkan kembali kakinya ke Kompleks Istana Merdeka, Jl Medan
Merdeka Utara.
Dengan mengenakan batik ungu, Presiden SBY masuk
lewat pintu samping Istana Merdeka.
“Gimana kabarnya?” sapa SBY kepada para wartawan yang dijawab wartawan jika kondisi mereka baik-baik saja.
“Baik, Alhamdulillah,” jawab SBY saat ditanya balik oleh wartawan.
Selepas
sapaan singkat itu, SBY lalu langsung masuk ke Istana Merdeka.
Di dalam ruangan Raden Saleh, ada Jokowi yang berbatik cokelat bersama
Seskab Andi Widjajanto dan Mensesneg Pratikno. Keduanya lalu bersalaman
dan sempat berbincang hangat.
"Tadi dari mana, Pak?" tanya Jokowi.
"Dari
Cikeas, macetnya dari Taman Mini sampai Semanggi. Hampir 40-50 menit,
biasanya lancar," timpal SBY yang direspons oleh Jokowi dengan senyuman.
Keduanya
lalu duduk bersama dan membahas berbagai isu, termasuk acara yang akan
digelar GGGI tahun depan. Namun media tidak diperkenankan meliput secara
keseluruhan diskusi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar