Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Dimyati Natakusumah
mengatakan koalisi permanen yang dibangun oleh pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa tidak akan menghalangi partainya untuk bersikap.
Bila
pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memenangkan pemilu presiden, partai
Ka'bah siap bergabung dalam kabinet pemerintahan ke depan. "Intinya
kalau diajak, kami akan masuk (bergabung)," kata Dimyati di Kompleks
Parlemen Senayan, Senin (14/7/2014).
Dimyati mengatakan sikap
partainya itu tak lepas dari alur sejarah yang sudah ditorehkan sejak
reformasi. Bahwa PPP, kata dia, selalu dalam kabinet pemerintahan dan
tidak berpikiri untuk beroposisi. "Apalagi bila masuk ke pemerintahan,
kami bisa bekerja langsung untuk masyarakat," ucapnya.
PPP adalah partai pengusung Prabowo-Hatta. Mereka dengan pengusung
lainnya yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan
Sejahtera, serta Partai Bulan Bintang telah meneken nota kesepahaman
tentang koalisi permanen.
Namun koalisi permanen itu tetap
menggoyahkan partai pengusung Prabowo. Sejumlah kader Golkar ini
menyerukan agar dukungan diarahkan ke Jokowi-JK, lantaran dianggap bakal
memenangkan pemilu presiden.
Menurut Dimyati nota kesepahaman itu tidak menjadi penghalang dalam
politik PPP. Sebab tidak hanya menyangkut kesepahaman organisasi, tetapi
bermacam kepentingan lain seperti agama. "Semua tergantung situasi dan
kondisi. Benturan kepentingan untuk publik bisa saja terjadi," kata dia. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar