Senin, 07 Januari 2013

Jokowi: Problem Jakarta Bukan Hanya Fisik

Setelah melayat ke rumah keluarga bocah yang diduga diperkosa, RI (11), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku terkejut. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, peristiwa tersebut membuktikan bahwa permasalahan di Jakarta multikompleks, tidak hanya permasalahan fisik, tetapi juga non-fisik.

"Jadi semua kait-mengait. Ya memang masalah besar kita ini adalah di Jakarta, memang sebetulnya bukan hanya masalah fisik saja, yang non-fisik juga menjadi masalah kita," kata Jokowi di Rawa Bebek, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013).

Jokowi pun berjanji akan menyelesaikan permasalahan Jakarta yang multikompleks tersebut secara bergiliran. Selain itu, menurutnya, permasalahan keamanan juga menjadi salah satu permasalahan besar di Ibu Kota yang harus tetap dijaga.

"Problem kita banyak, problem di pelayanan, di puskesmas, rumah sakit, kelurahan, kecamatan, semuanya. Ini harus kita perbaiki, terutama masalah keamanan itu," ujarnya.

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan Jakarta yang multikompleks itu, Jokowi menggunakan strategi untuk langsung turun ke lapangan melihat dan berkomunikasi dengan warga. Dengan demikian, ia dapat mengetahui bagaimana permasalahan lapangan dan mengetahui bagaimana jalan keluar untuk pemecahan permasalahan tersebut.

"Ya, saya ke lapangan begini kan jadi lebih tahu fakta-fakta di lapangan, realitas-realitas yang ada. Kebijakannya kita godok, saya belum mengerti tapi kita pengen memperbaiki dan membenahi semuanya," ujar Jokowi.

Jokowi melayat keluarga RI, bocah yang diduga korban perkosaan. Dengan keadaan hujan deras yang mengguyur kawasan Kampung Rawa Bebek, Jokowi langsung disambut oleh ayah bocah itu, Sutono, di rumahnya yang sangat sederhana. Di sana, mereka terlibat pembicaraan yang cukup serius.

Setelah itu, Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili langsung oleh Gubernur Jokowi memberikan santunan kepada keluarga RI.

RI adalah putri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami-istri, A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Cakung, Jakarta Timur.

Kondisi bocah yang duduk di kelas V SD itu dua bulan terakhir menurun drastis hingga kejang dan mengalami penurunan suhu tubuh. Pada 29 Desember 2012 lalu, kondisi RI semakin menurun hingga akhirnya ia dibawa ke Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP)

Saat dokter melakukan penanganan pertama, ditemukan luka lama tak tertangani pada area kemaluan bocah malang tersebut. RI meninggal di RSUPP pada Minggu (6/1/2013) pada pukul 06.00 WIB pagi. Bocah malang itu dimakamkan di TPU Kapuk, Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar