Selasa, 03 Desember 2013

Jokowi-Ahok Menurut Mas Pram

Wakil Ketua DPR yang juga Politikus senior PDIP Pramono Anung yakin duet Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak bisa diintervensi oleh partai mana pun. Duet keduanya diyakini akan lebih mementingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan.
"Saya yakin duet Jokowi-Ahok tak bisa ditekan oleh partai," kata Pramono kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Pramono menegaskan PDIP tak pernah memberi tekanan kepada Jokowi. PDIP memberi kebebasan bagi Jokowi untuk mewujudkan Jakarta Baru sesuai janji kampanyenya.
"Beruntungnya bagi partai kami tidak pernah menekan Pak Jokowi," ujarnya.
Eks Sekjen PDIP ini menyambut baik pengakuan Ahok soal partainya. Menurutnya curhat Ahok itu positif untuk masyarakat.
"Cara komunikasi Ahok yang buka-bukaan seperti itu saya kira positif untuk masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya dalam acara Rembug Provinsi 2013 bertema "Bersama Membangun Jakarta Baru" di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/12) Ahok mengungkap Gerindra pernah marah ketika Pemprov DKI mengambil kebijakan tidak pro 'kepentingan 2014' alias tidak populer.
"Semua PKL harus disikat habis. Caranya, naikkan denda, ada yang protes? ada. Ada yang lapor ke Komnas HAM. Sedangkan partai marah sama saya, mereka mikir momen 2014, memanfaatkan orang-orang itu untuk pilih," beber Ahok.
Tak hanya soal PKL, partai juga rewel soal kebijakan sterilisasi Busway. "Kenapa busway steril sekarang, padahal bus belum datang. Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer," beber Ahok lagi.
Namun Ahok tak takut menghadapi kemarahan partai pengusungnya itu. Ahok bahkan siap dipecat kalau dianggap membangkang kebijakan partai pimpinan Prabowo Subianto itu.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar